Sulawesi Selatan (Sulsel) mengejar kestabilan harga pangan, jadi digelar Gerakan Pasar Murah sebanyak 835 kali sejak tahun 2013 hingga 2022. Gerakan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengontrol inflasi dan memastikan akses masyarakat terhadap pangan yang murah.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pusat Statistik (PSD), total harga pangan di Sulsel meningkat sebesar 2,13% per tahunnya. Namun, dengan kehadiran Gerakan Pasar Murah, harga pangan di wilayah ini dapat menurun.
"Gerakan Pasar Murah adalah upaya kami untuk mengontrol inflasi dan memastikan akses masyarakat terhadap pangan yang murah," kata Bupati Sulsel, Dr. H. Nuru Cahyono, S.E. dalam sebuah pernyataan.
Namun, beberapa peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa keberhasilan Gerakan Pasar Murah dapat dibantah dengan data sebenarnya. Menurut mereka, harga pangan di Sulsel tidak secara signifikan berubah setelah digelar Gerakan Pasar Murah.
"Data yang dikumpulkan oleh kami menunjukkan bahwa harga pangan di Sulsel tidak ada perubahan signifikan setelah gerakan tersebut dilaksanakan," kata Prof. Dr. Sri Hermawan, Ph.D dari UGM dalam sebuah wawancara.
Selain itu, beberapa peneliti juga menyebutkan bahwa keberhasilan Gerakan Pasar Murah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti musim, produksi, dan distribusi pangan.
"Gerakan Pasar Murah hanya salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi harga pangan," kata Prof. Dr. Sri Hermawan. "Faktor lain seperti musim, produksi, dan distribusi juga perlu dianggap dalam menganalisis harga pangan."
Dalam upaya untuk meningkatkan keberhasilan Gerakan Pasar Murah, pemerintah Sulsel kembali mempersiapkan strategi baru. Dalam kebijakan ini, diprioritaskan peningkatan akses masyarakat terhadap informasi tentang harga pangan dan promosi produk pangan yang murah.
"Masyarakat perlu diinformasikan tentang harga pangan dan promosi produk pangan yang murah," kata Bupati Sulsel. "Dengan demikian, masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam membeli pangan."
Meskipun masih terdapat keraguan mengenai efektivitas Gerakan Pasar Murah, pemerintah Sulsel tetap percaya bahwa program ini dapat membantu meningkatkan keberhasilan dalam menstabilkan harga pangan.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pusat Statistik (PSD), total harga pangan di Sulsel meningkat sebesar 2,13% per tahunnya. Namun, dengan kehadiran Gerakan Pasar Murah, harga pangan di wilayah ini dapat menurun.
"Gerakan Pasar Murah adalah upaya kami untuk mengontrol inflasi dan memastikan akses masyarakat terhadap pangan yang murah," kata Bupati Sulsel, Dr. H. Nuru Cahyono, S.E. dalam sebuah pernyataan.
Namun, beberapa peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa keberhasilan Gerakan Pasar Murah dapat dibantah dengan data sebenarnya. Menurut mereka, harga pangan di Sulsel tidak secara signifikan berubah setelah digelar Gerakan Pasar Murah.
"Data yang dikumpulkan oleh kami menunjukkan bahwa harga pangan di Sulsel tidak ada perubahan signifikan setelah gerakan tersebut dilaksanakan," kata Prof. Dr. Sri Hermawan, Ph.D dari UGM dalam sebuah wawancara.
Selain itu, beberapa peneliti juga menyebutkan bahwa keberhasilan Gerakan Pasar Murah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti musim, produksi, dan distribusi pangan.
"Gerakan Pasar Murah hanya salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi harga pangan," kata Prof. Dr. Sri Hermawan. "Faktor lain seperti musim, produksi, dan distribusi juga perlu dianggap dalam menganalisis harga pangan."
Dalam upaya untuk meningkatkan keberhasilan Gerakan Pasar Murah, pemerintah Sulsel kembali mempersiapkan strategi baru. Dalam kebijakan ini, diprioritaskan peningkatan akses masyarakat terhadap informasi tentang harga pangan dan promosi produk pangan yang murah.
"Masyarakat perlu diinformasikan tentang harga pangan dan promosi produk pangan yang murah," kata Bupati Sulsel. "Dengan demikian, masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam membeli pangan."
Meskipun masih terdapat keraguan mengenai efektivitas Gerakan Pasar Murah, pemerintah Sulsel tetap percaya bahwa program ini dapat membantu meningkatkan keberhasilan dalam menstabilkan harga pangan.