Pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menggelar 835 kegiatan gerakan pasar murah dalam seminggu terakhir berlangsung di seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut, yang bertujuan untuk menstabilkan harga pangan.
Keberadaan gerakan pasar murah ini ditekan oleh Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, yang menyatakan bahwa beberapa jenis makanan seperti bawang putih, gula pasir, dan santan masih terus naik dalam perkuliahan harga di pasar tradisional. Menurut mereka, ini disebabkan oleh keterbatasan penyimpanan makanan serta peningkatan permintaan dari konsumen.
Berdasarkan data yang diterima, harga bawang putih dan gula pasir telah meningkat sekitar 20-30% di dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, harga santan masih naik dengan cepat, bahkan mencapai level di atas Rp 50.000 per kilogram di beberapa pasar tradisional.
Pemerintah Sulsel berjanji untuk meningkatkan pencahayaan dan keamanan di pasar tradisional sebagai upaya untuk mengurangi angka kriminalitas di sektor perdagangan. Selain itu, mereka juga menetapkan aturan-aturan baru untuk para pedagang yang ingin menjual produknya di pasar tradisional.
Para pedagang yang terlibat dalam gerakan pasar murah ini menyatakan bahwa kegiatan ini membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka. "Gerakan pasar murah telah membantu kami untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan, terutama pada musim hujan ketika banyak konsumen memilih makanan yang lebih mudah disimpan," kata seorang pedagang di pasar tradisional Tanjung Bira.
Meskipun demikian, beberapa pedagang tetap menyebutkan bahwa harga pangan masih terlalu tinggi dan perlu dilakukan upaya untuk menurunkannya. "Harga pangan masih terlalu tinggi dan perlu ditingkatkan agar konsumen dapat membeli makanan dengan lebih mudah," kata seorang pedagang lainnya.
Dengan demikian, gerakan pasar murah di Sulsel diperkirakan untuk terus dilakukan dalam waktu dekat ini sebagai upaya untuk meningkatkan stabilitas harga pangan dan meningkatkan kehidupan konsumen.
Keberadaan gerakan pasar murah ini ditekan oleh Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, yang menyatakan bahwa beberapa jenis makanan seperti bawang putih, gula pasir, dan santan masih terus naik dalam perkuliahan harga di pasar tradisional. Menurut mereka, ini disebabkan oleh keterbatasan penyimpanan makanan serta peningkatan permintaan dari konsumen.
Berdasarkan data yang diterima, harga bawang putih dan gula pasir telah meningkat sekitar 20-30% di dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, harga santan masih naik dengan cepat, bahkan mencapai level di atas Rp 50.000 per kilogram di beberapa pasar tradisional.
Pemerintah Sulsel berjanji untuk meningkatkan pencahayaan dan keamanan di pasar tradisional sebagai upaya untuk mengurangi angka kriminalitas di sektor perdagangan. Selain itu, mereka juga menetapkan aturan-aturan baru untuk para pedagang yang ingin menjual produknya di pasar tradisional.
Para pedagang yang terlibat dalam gerakan pasar murah ini menyatakan bahwa kegiatan ini membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka. "Gerakan pasar murah telah membantu kami untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan, terutama pada musim hujan ketika banyak konsumen memilih makanan yang lebih mudah disimpan," kata seorang pedagang di pasar tradisional Tanjung Bira.
Meskipun demikian, beberapa pedagang tetap menyebutkan bahwa harga pangan masih terlalu tinggi dan perlu dilakukan upaya untuk menurunkannya. "Harga pangan masih terlalu tinggi dan perlu ditingkatkan agar konsumen dapat membeli makanan dengan lebih mudah," kata seorang pedagang lainnya.
Dengan demikian, gerakan pasar murah di Sulsel diperkirakan untuk terus dilakukan dalam waktu dekat ini sebagai upaya untuk meningkatkan stabilitas harga pangan dan meningkatkan kehidupan konsumen.