Pakistahan dan Afghanistan Melepaskan Tahanan di Lini Pertemuan Menentang Prabowo
Dalam gencatan senjata 48 jam yang usai bentrokan terbaru antara Pakistan dan Afghanistan, kedua belah pihak mulai melepaskan penahanan mereka. Pertengkaran semula pecah ketika kru pesawat yang mengantarkan para pejuang Taliban ke Kabul untuk bertemu dengan Perdana Menteri Ahmad Shah Mesud ditangkap oleh pasukan keamanan Pakistan di dekat perbatasan Peshawar.
Menurut sumber-sumber yang terdekat, Pakistan mulai melepaskan penahanan mereka setelah Afghanistan menyerahkan bukti-bukti yang mendukung klaim bahwa pesawat tersebut tidak melakukan penetrasi udara ke wilayah pemerintah Pakistan. Sementara itu, Islamabad mengklaim bahwa mereka telah menyelidiki semuanya dan tidak ada alasan lagi untuk melepaskan penahanan.
Pertemuan antara Prabowo dan Ahmad Shah Mesud diadakan pada 23 Januari lalu dalam upaya menyelesaikan konflik yang berlangsung hampir dua dekade. Namun, kegagalan pertemuan tersebut membuat kedua belah pihak terus bertengkar.
"Kini, keduanya sedang membicarakan cara untuk memulai percakapan di sisi lain," kata seorang pejabat tinggi yang tidak ingin didaftar. "Namun, masih banyak hal yang perlu dibahas dan dipertimbangkan sebelum mereka bisa mencapai kesepakatan."
Dalam gencatan senjata 48 jam yang usai bentrokan terbaru antara Pakistan dan Afghanistan, kedua belah pihak mulai melepaskan penahanan mereka. Pertengkaran semula pecah ketika kru pesawat yang mengantarkan para pejuang Taliban ke Kabul untuk bertemu dengan Perdana Menteri Ahmad Shah Mesud ditangkap oleh pasukan keamanan Pakistan di dekat perbatasan Peshawar.
Menurut sumber-sumber yang terdekat, Pakistan mulai melepaskan penahanan mereka setelah Afghanistan menyerahkan bukti-bukti yang mendukung klaim bahwa pesawat tersebut tidak melakukan penetrasi udara ke wilayah pemerintah Pakistan. Sementara itu, Islamabad mengklaim bahwa mereka telah menyelidiki semuanya dan tidak ada alasan lagi untuk melepaskan penahanan.
Pertemuan antara Prabowo dan Ahmad Shah Mesud diadakan pada 23 Januari lalu dalam upaya menyelesaikan konflik yang berlangsung hampir dua dekade. Namun, kegagalan pertemuan tersebut membuat kedua belah pihak terus bertengkar.
"Kini, keduanya sedang membicarakan cara untuk memulai percakapan di sisi lain," kata seorang pejabat tinggi yang tidak ingin didaftar. "Namun, masih banyak hal yang perlu dibahas dan dipertimbangkan sebelum mereka bisa mencapai kesepakatan."