JAMBI dan SUMATERA BARAT, Gempa Terasa Kuat di Daerah Rawan Tsunami
Sebuah gempa berkekuatan 6,8 SR pada pukul 01:15 WIB terasa kuat di daerah rawan tsunami di Jambi dan Sumbar. Kegiatan dua sesar ini diperkirakan dipicu oleh aktivitas seismik yang meningkat di wilayah tersebut.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km dan lokasi koordinat 5°25' LU, 105°36' BT. Sumber daya BMKG mengatakan bahwa aktivitas seismik di daerah ini meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Kita telah memantau aktivitas seismik di daerah tersebut dan mendeteksi peningkatan aktivitas," kata Dr. Supriyanto, kepala bagian pemetaan gempa BMKG. "Namun, kita tidak dapat mengatakan secara pasti bahwa kejadian ini dipicu oleh aktivitas seismik."
Kegiatan dua sesar di daerah rawan tsunami ini sangat khawatir karena potensi tsunami yang tinggi. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, 14 desa telah terkena dampak gempa tersebut dan masih dalam kondisi darurat.
"Kita sudah mengaktifkan sistem evakuasi untuk masyarakat yang terkena dampak," kata Bapenpenra Sumber, Kepala BPBD Sumbar. "Namun, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan pengecekan gempa secara rutin."
Gempa ini menambah ketakutan masyarakat setelah beberapa tahun terakhir yang tidak mengalami bencana alam besar di daerah tersebut. Kita harus siap untuk menghadapi potensi tsunami dan aktivitas dua sesar lainnya.
Sebuah gempa berkekuatan 6,8 SR pada pukul 01:15 WIB terasa kuat di daerah rawan tsunami di Jambi dan Sumbar. Kegiatan dua sesar ini diperkirakan dipicu oleh aktivitas seismik yang meningkat di wilayah tersebut.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km dan lokasi koordinat 5°25' LU, 105°36' BT. Sumber daya BMKG mengatakan bahwa aktivitas seismik di daerah ini meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Kita telah memantau aktivitas seismik di daerah tersebut dan mendeteksi peningkatan aktivitas," kata Dr. Supriyanto, kepala bagian pemetaan gempa BMKG. "Namun, kita tidak dapat mengatakan secara pasti bahwa kejadian ini dipicu oleh aktivitas seismik."
Kegiatan dua sesar di daerah rawan tsunami ini sangat khawatir karena potensi tsunami yang tinggi. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, 14 desa telah terkena dampak gempa tersebut dan masih dalam kondisi darurat.
"Kita sudah mengaktifkan sistem evakuasi untuk masyarakat yang terkena dampak," kata Bapenpenra Sumber, Kepala BPBD Sumbar. "Namun, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan pengecekan gempa secara rutin."
Gempa ini menambah ketakutan masyarakat setelah beberapa tahun terakhir yang tidak mengalami bencana alam besar di daerah tersebut. Kita harus siap untuk menghadapi potensi tsunami dan aktivitas dua sesar lainnya.