Bengkulu Goyang Gelombang Kekacauan Sejak Gempa Berkekuatan 5,0 yang Mengguncang Enggano
Jumat, 10 Oktober 2018, sekitar pukul 10.01 WIB, wilayah Enggano di Bengkulu ikut mengalami peristiwa geologis berkekuatan 5,0 pada skala Richter. Kejadian ini diterangkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai sebuah gempa bumi yang terjadi pada lokasi sekitar 200 km tenggara pulau Enggano.
Menurut BMKG, kedalaman gempa yang dirasakan berada di kedalaman sekitar 62 kilometer dari permukaan laut. Gempa ini kemudian menyebabkan pergerakan tanah yang menggoyang wilayah Enggano, sehingga warga setempat diwajibkan untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi susulan.
Gempa berkekuatan 5,0 ini menyesuaikan diri dengan kejadian-kejadian geologi yang telah berlangsung sebelumnya. BMKG menyatakan bahwa gempa Bengkulu tersebut tidak berpotensi untuk mengguncang air laut dan memicu tsunami.
Sementara itu, warga Enggano tetap diperlukan untuk merasakan kesadaran lebih lanjut mengenai situasi geologi yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar mereka dapat menyikapi potensi gempa susulan dengan lebih baik dan efektif, serta mencegah kerusakan pada infrastruktur dan kehidupan sehari-hari.
Jumat, 10 Oktober 2018, sekitar pukul 10.01 WIB, wilayah Enggano di Bengkulu ikut mengalami peristiwa geologis berkekuatan 5,0 pada skala Richter. Kejadian ini diterangkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai sebuah gempa bumi yang terjadi pada lokasi sekitar 200 km tenggara pulau Enggano.
Menurut BMKG, kedalaman gempa yang dirasakan berada di kedalaman sekitar 62 kilometer dari permukaan laut. Gempa ini kemudian menyebabkan pergerakan tanah yang menggoyang wilayah Enggano, sehingga warga setempat diwajibkan untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi susulan.
Gempa berkekuatan 5,0 ini menyesuaikan diri dengan kejadian-kejadian geologi yang telah berlangsung sebelumnya. BMKG menyatakan bahwa gempa Bengkulu tersebut tidak berpotensi untuk mengguncang air laut dan memicu tsunami.
Sementara itu, warga Enggano tetap diperlukan untuk merasakan kesadaran lebih lanjut mengenai situasi geologi yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar mereka dapat menyikapi potensi gempa susulan dengan lebih baik dan efektif, serta mencegah kerusakan pada infrastruktur dan kehidupan sehari-hari.