Gempa M 7,5 Hokkaido, Tak Ada Tsunami di RI, BMKG
Gempa bumi yang cukup mematikan terjadi akhir pekan ini di Pesisir Timur Hokkaido, Jepang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Gempa bumi yang terjadi pada Senin pukul 21.15 WIB tersebut memiliki kekuatan M 7,5 dan menyebabkan pergeseran tanah dengan skala 6. Episenter gempa berada pada koordinat 41.02° LU; 142.08° BT. Gempa ini terjadi di laut dengan kedalaman 37 km dan merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk.
Gempa bumi ini memiliki mekanisme naik atau thrust fault, menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Meskipun demikian, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya, Daryono mengimbau agar masyarakat pesisir di wilayah Indonesia tetap tenang dan tidak terburu-buru meninggalkan rumah. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
BMKG akan terus memantau perkembangan dampak gempabumi tersebut dan segera menginformasikan kepada stakeholder, media, dan masyarakat. Pada pukul 21.50 WIB, BMKG melaporkan adanya satu gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,5.
Gempa bumi yang terjadi di Hokkaido ini membuktikan bahwa Indonesia tidak akan terkena dampaknya.
Gempa bumi yang cukup mematikan terjadi akhir pekan ini di Pesisir Timur Hokkaido, Jepang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Gempa bumi yang terjadi pada Senin pukul 21.15 WIB tersebut memiliki kekuatan M 7,5 dan menyebabkan pergeseran tanah dengan skala 6. Episenter gempa berada pada koordinat 41.02° LU; 142.08° BT. Gempa ini terjadi di laut dengan kedalaman 37 km dan merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk.
Gempa bumi ini memiliki mekanisme naik atau thrust fault, menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Meskipun demikian, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya, Daryono mengimbau agar masyarakat pesisir di wilayah Indonesia tetap tenang dan tidak terburu-buru meninggalkan rumah. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
BMKG akan terus memantau perkembangan dampak gempabumi tersebut dan segera menginformasikan kepada stakeholder, media, dan masyarakat. Pada pukul 21.50 WIB, BMKG melaporkan adanya satu gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,5.
Gempa bumi yang terjadi di Hokkaido ini membuktikan bahwa Indonesia tidak akan terkena dampaknya.