Guncangan Gempa di Bener Meriah, Warga Akuh Merasakannya
Pada tengah malam tadi, guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan di wilayah Bener Meriah dan sekitarnya. Tak hanya sekali, beberapa warga mengungkapkan bahwa mereka bisa merasakan gempa yang terjadi beberapa kali. "Ya Allah, sampai terbangun dari tidur. Berasa dibawa ombak gempanya," cuit Titi_jaya22 di akun X milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Guncangan gempa ini terjadi pada skala M4,7 dengan pusatnya berada di darat 22 kilometer barat laut Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Gempa dangkal ini datang dari kedalaman hanya empat kilometer. Menurut BMKG, intensitas dampak guncangan dari gempa itu berada pada skala IV MMI, yang berarti bahwa apabila gempa itu terjadi pada siang hari, guncangannya bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah dan membuat pintu serta jendela berderik.
Guncangan gempa juga dirasakan di Bireuen, Aceh Timur, dan Pidie pada skala III MMI. Ini setara dengan gempa yang terjadi siang hari di mana dampak getarannya bisa dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk melintas.
Pernyataan beberapa warga di Lhokseumawe yang bisa merasakan guncangan yang cukup kuat terkonfirmasi lewat data III-IV MMI menurut BMKG. Contohnya, Mohd_riski5 mengungkapkan, "Lhokseumawe kerasa kali."
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkap bahwa gempa di Bener Meriah karena aktivitas sesar lokal yang aktif. Dia juga mengonfirmasi bahwa hingga pukul 00.59 saja sudah terjadi lima kali gempa susulan. "Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," katanya.
Guncangan gempa ini menunjukkan betapa pentingnya memantau dan memprediksi aktivitas bumi untuk mencegah potensi kerusakan pada infrastruktur dan kehidupan masyarakat.
Pada tengah malam tadi, guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan di wilayah Bener Meriah dan sekitarnya. Tak hanya sekali, beberapa warga mengungkapkan bahwa mereka bisa merasakan gempa yang terjadi beberapa kali. "Ya Allah, sampai terbangun dari tidur. Berasa dibawa ombak gempanya," cuit Titi_jaya22 di akun X milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Guncangan gempa ini terjadi pada skala M4,7 dengan pusatnya berada di darat 22 kilometer barat laut Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Gempa dangkal ini datang dari kedalaman hanya empat kilometer. Menurut BMKG, intensitas dampak guncangan dari gempa itu berada pada skala IV MMI, yang berarti bahwa apabila gempa itu terjadi pada siang hari, guncangannya bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah dan membuat pintu serta jendela berderik.
Guncangan gempa juga dirasakan di Bireuen, Aceh Timur, dan Pidie pada skala III MMI. Ini setara dengan gempa yang terjadi siang hari di mana dampak getarannya bisa dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk melintas.
Pernyataan beberapa warga di Lhokseumawe yang bisa merasakan guncangan yang cukup kuat terkonfirmasi lewat data III-IV MMI menurut BMKG. Contohnya, Mohd_riski5 mengungkapkan, "Lhokseumawe kerasa kali."
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkap bahwa gempa di Bener Meriah karena aktivitas sesar lokal yang aktif. Dia juga mengonfirmasi bahwa hingga pukul 00.59 saja sudah terjadi lima kali gempa susulan. "Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," katanya.
Guncangan gempa ini menunjukkan betapa pentingnya memantau dan memprediksi aktivitas bumi untuk mencegah potensi kerusakan pada infrastruktur dan kehidupan masyarakat.