Tentara Afrika Barat Menyerang, Gagalkan Kudeta, 14 Tahan!
Pagi ini, kembali terjadi geger kudeta di Afrika Barat. Benin, salah satu negara di wilayah tersebut, berhasil menggagalkan upaya kudeta yang dilancarkan oleh sekelompok tentara. Mereka telah menangguhkan konstitusi dan menutup perbatasan.
Gagalnya kudeta ini berawal dari penampilan 8 orang prajurit di televisi nasional yang mengumumkan pembentukan komite militer. Mereka menyatakan telah membubarkan lembaga negara dan meminta persaudaraan dan keadilan berjaya.
Namun, hanya beberapa jam kemudian, Menteri Dalam Negeri Alassane Seidou memastikan bahwa kudeta tersebut gagal. Pemerintah juga mengkonfirmasi bahwa 14 orang telah ditangkap terkait upaya kudeta ini.
Menurut Menteri Luar Negeri Olushegun Adjadi Bakari, hanya "sekelompok kecil" tentara yang terlibat dan mereka hanya sempat menguasai siaran televisi sebelum jaringan diputus. TV pemerintah kemudian kembali normal, memungkinkan otoritas mengumumkan bahwa situasi telah terkendali.
Saat ini, warga di berbagai wilayah Cotonou melaporkan suara tembakan pada pagi ini. Kedutaan Besar Prancis mengkonfirmasi adanya penembakan di dekat kediaman Presiden Patrice Talon dan mengimbau warga untuk tetap di rumah.
Gagalkannya kudeta ini tentu akan mempengaruhi pemilihan presiden yang akan berlangsung pada April mendatang. Pemilu ini menandai berakhirnya masa jabatan Patrice Talon sejak 2016.
Pagi ini, kembali terjadi geger kudeta di Afrika Barat. Benin, salah satu negara di wilayah tersebut, berhasil menggagalkan upaya kudeta yang dilancarkan oleh sekelompok tentara. Mereka telah menangguhkan konstitusi dan menutup perbatasan.
Gagalnya kudeta ini berawal dari penampilan 8 orang prajurit di televisi nasional yang mengumumkan pembentukan komite militer. Mereka menyatakan telah membubarkan lembaga negara dan meminta persaudaraan dan keadilan berjaya.
Namun, hanya beberapa jam kemudian, Menteri Dalam Negeri Alassane Seidou memastikan bahwa kudeta tersebut gagal. Pemerintah juga mengkonfirmasi bahwa 14 orang telah ditangkap terkait upaya kudeta ini.
Menurut Menteri Luar Negeri Olushegun Adjadi Bakari, hanya "sekelompok kecil" tentara yang terlibat dan mereka hanya sempat menguasai siaran televisi sebelum jaringan diputus. TV pemerintah kemudian kembali normal, memungkinkan otoritas mengumumkan bahwa situasi telah terkendali.
Saat ini, warga di berbagai wilayah Cotonou melaporkan suara tembakan pada pagi ini. Kedutaan Besar Prancis mengkonfirmasi adanya penembakan di dekat kediaman Presiden Patrice Talon dan mengimbau warga untuk tetap di rumah.
Gagalkannya kudeta ini tentu akan mempengaruhi pemilihan presiden yang akan berlangsung pada April mendatang. Pemilu ini menandai berakhirnya masa jabatan Patrice Talon sejak 2016.