Kecelakaan Lalu Lintas di Afrika: Tolak Ukuran Kesejahteraan dengan Infrastruktur yang Kurang
Sudah tahu, kecelakaan lalu lintas di Afrika adalah salah satu masalah paling serius. Menurut data, korban jiwa akibat kecelakaan jalan di benua ini mencapai sekitar seperempat dari total korban global, meski hanya 4% kendaraan yang beroperasi di Afrika. Sisa 96% kendaraan di dunia lainnya.
Afrika sub-Sahara adalah titik panas kecelakaan lalu lintas. Mereka memiliki tingkat kematian akibat kecelakaan jalan tiga kali lipat dari Eropa dan dua kali lipat dari global rata-rata, yaitu 27 orang per 100.000 penduduk.
Infrastruktur yang buruk memperparah masalah ini. Meski investasi pembangunan jalan meningkat, kualitas jalan di banyak negara Afrika masih rendah. Banyaknya kendaraan di jalanan juga menyebabkan gangguan lalu lintas dan peningkatan risiko kecelakaan.
Namun, ada satu hal yang sering tidak disoroti yaitu fasilitas toilet. Ketersediaan toilet terbatas membuat pengemudi sulit untuk buang air, yang dapat meningkatkan risiko keselamatan. Faktor ini sangat penting karena saat tubuh mendesak untuk buang air, perhatian pengemudi bisa jatuh, meningkatkan kemungkinan melakukan kesalahan di jalanan.
Peneliti Universitas Oxford menyatakan bahwa mengemudi saat ingin buang air sama berbahaya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk atau lelah. Ini dapat menurunkan fokus, memperlambat reaksi, dan memengaruhi penilaian dalam situasi berbahaya.
Meningkatkan akses wajar dan dapat diandalkan ke toilet bagi pengemudi dapat memberikan manfaat keselamatan jalan yang setara dengan penegakan hukum terhadap mengemudi dalam keadaan mabuk atau lelah. Pihak berwenang harus meningkatkan akses toilet agar lebih luas dan terjangkau.
Di Afrika, ketersediaan toilet sangat rendah. WHO menyatakan bahwa sekitar 779 juta orang di Afrika tidak memiliki akses wajar dan dapat diandalkan ke toilet yang aman dan bersih. Ini membutuhkan inisiatif swasta untuk meningkatkan fasilitas toilet. Di Ghana, pengembang telah membangun rest area dengan fasilitas toilet berbayar di jalan raya.
Pemerintah harus mendorong pengembangan fasilitas serupa agar lebih luas dan terjangkau. Selain itu, penelitian yang lebih lanjut tentang kebersihan, biaya, keamanan, dan lokasi fasilitas ini penting untuk memahami masalah ini dan mendorong kebijakan mobilitas yang lebih humanis.
Dengan meningkatkan akses toilet, we can membuat infrastruktur jalan di Afrika menjadi lebih aman dan nyaman bagi pengemudi. Kita harus menyadari bahwa ketersediaan toilet bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga tentang keselamatan.
Sudah tahu, kecelakaan lalu lintas di Afrika adalah salah satu masalah paling serius. Menurut data, korban jiwa akibat kecelakaan jalan di benua ini mencapai sekitar seperempat dari total korban global, meski hanya 4% kendaraan yang beroperasi di Afrika. Sisa 96% kendaraan di dunia lainnya.
Afrika sub-Sahara adalah titik panas kecelakaan lalu lintas. Mereka memiliki tingkat kematian akibat kecelakaan jalan tiga kali lipat dari Eropa dan dua kali lipat dari global rata-rata, yaitu 27 orang per 100.000 penduduk.
Infrastruktur yang buruk memperparah masalah ini. Meski investasi pembangunan jalan meningkat, kualitas jalan di banyak negara Afrika masih rendah. Banyaknya kendaraan di jalanan juga menyebabkan gangguan lalu lintas dan peningkatan risiko kecelakaan.
Namun, ada satu hal yang sering tidak disoroti yaitu fasilitas toilet. Ketersediaan toilet terbatas membuat pengemudi sulit untuk buang air, yang dapat meningkatkan risiko keselamatan. Faktor ini sangat penting karena saat tubuh mendesak untuk buang air, perhatian pengemudi bisa jatuh, meningkatkan kemungkinan melakukan kesalahan di jalanan.
Peneliti Universitas Oxford menyatakan bahwa mengemudi saat ingin buang air sama berbahaya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk atau lelah. Ini dapat menurunkan fokus, memperlambat reaksi, dan memengaruhi penilaian dalam situasi berbahaya.
Meningkatkan akses wajar dan dapat diandalkan ke toilet bagi pengemudi dapat memberikan manfaat keselamatan jalan yang setara dengan penegakan hukum terhadap mengemudi dalam keadaan mabuk atau lelah. Pihak berwenang harus meningkatkan akses toilet agar lebih luas dan terjangkau.
Di Afrika, ketersediaan toilet sangat rendah. WHO menyatakan bahwa sekitar 779 juta orang di Afrika tidak memiliki akses wajar dan dapat diandalkan ke toilet yang aman dan bersih. Ini membutuhkan inisiatif swasta untuk meningkatkan fasilitas toilet. Di Ghana, pengembang telah membangun rest area dengan fasilitas toilet berbayar di jalan raya.
Pemerintah harus mendorong pengembangan fasilitas serupa agar lebih luas dan terjangkau. Selain itu, penelitian yang lebih lanjut tentang kebersihan, biaya, keamanan, dan lokasi fasilitas ini penting untuk memahami masalah ini dan mendorong kebijakan mobilitas yang lebih humanis.
Dengan meningkatkan akses toilet, we can membuat infrastruktur jalan di Afrika menjadi lebih aman dan nyaman bagi pengemudi. Kita harus menyadari bahwa ketersediaan toilet bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga tentang keselamatan.