Kecaman Pecco Bagnaia Terhadap Keputusan Melanjutkan Balapan Moto3 di Sepang: "Tidak Pantas dan Tidak Sensitif"
Pecco Bagnaia, bintang MotoGP dan juara dunia dua kali, mengecam keputusan penyelenggara MotoGP tetap melanjutkan balapan kelas Moto3 di Sirkuit Sepang setelah insiden serius yang melibatkan dua pembalap muda. Kecaman Bagnaia tersebut didasarkan pada prinsip keselamatan para pembalap, yang harus selalu menjadi prioritas utama dalam olahraga ekstrem seperti balap motor.
"Langkah itu tidak pantas dan tidak sensitif terhadap kondisi para pembalap yang terlibat dalam insiden berat itu," kata Bagnaia dalam wawancara usai sesi balapan MotoGP. "Sangat sulit bagi saya untuk berkonsentrasi. Sangat sulit untuk kembali ke motor setelah kejadian di Moto3. Tidak adil rasanya kami kembali ke motor tanpa informasi apa pun tentang apa yang terjadi."
Kecelakaan insiden terjadi pada lap pemanasan sebelum start balapan Moto3 dimulai, ketika Jose Antonio Rueda dan Noah Dettwiler terlibat dalam tabrakan hebat di lintasan lurus. Kedua pembalap kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter dengan kondisi Rueda mengalami patah tulang dan luka memar, sementara kondisi Dettwiler belum bisa dipastikan secara lengkap.
Mengutip dari Crash, Bagnaia menekankan pentingnya prinsip dasar dalam olahraga ekstrem seperti balap motor: keselamatan pembalap harus selalu berada di atas segalanya. Kecaman Bagnaia terhadap keputusan penyelenggara MotoGP mendapat dukungan luas dari sesama pembalap dan penggemar MotoGP di seluruh dunia.
"Insiden ini menegaskan kembali pentingnya prinsip dasar dalam olahraga ekstrem seperti balap motor: keselamatan pembalap harus selalu berada di atas segalanya," kata Bagnaia.
Pecco Bagnaia, bintang MotoGP dan juara dunia dua kali, mengecam keputusan penyelenggara MotoGP tetap melanjutkan balapan kelas Moto3 di Sirkuit Sepang setelah insiden serius yang melibatkan dua pembalap muda. Kecaman Bagnaia tersebut didasarkan pada prinsip keselamatan para pembalap, yang harus selalu menjadi prioritas utama dalam olahraga ekstrem seperti balap motor.
"Langkah itu tidak pantas dan tidak sensitif terhadap kondisi para pembalap yang terlibat dalam insiden berat itu," kata Bagnaia dalam wawancara usai sesi balapan MotoGP. "Sangat sulit bagi saya untuk berkonsentrasi. Sangat sulit untuk kembali ke motor setelah kejadian di Moto3. Tidak adil rasanya kami kembali ke motor tanpa informasi apa pun tentang apa yang terjadi."
Kecelakaan insiden terjadi pada lap pemanasan sebelum start balapan Moto3 dimulai, ketika Jose Antonio Rueda dan Noah Dettwiler terlibat dalam tabrakan hebat di lintasan lurus. Kedua pembalap kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter dengan kondisi Rueda mengalami patah tulang dan luka memar, sementara kondisi Dettwiler belum bisa dipastikan secara lengkap.
Mengutip dari Crash, Bagnaia menekankan pentingnya prinsip dasar dalam olahraga ekstrem seperti balap motor: keselamatan pembalap harus selalu berada di atas segalanya. Kecaman Bagnaia terhadap keputusan penyelenggara MotoGP mendapat dukungan luas dari sesama pembalap dan penggemar MotoGP di seluruh dunia.
"Insiden ini menegaskan kembali pentingnya prinsip dasar dalam olahraga ekstrem seperti balap motor: keselamatan pembalap harus selalu berada di atas segalanya," kata Bagnaia.