Soeharto, Pahlawan Nasional? Viktor Bungtilu Laiskodat Mendukung Rencana Gelar
Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, menyokong rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. Menurut Viktor, setiap tokoh bangsa memiliki jejak sejarah dan pengabdian yang patut diapresiasi dalam kontribusinya terhadap pembangunan bangsa.
"Kita harus melihat rencana ini secara arif, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang arif menghargai pengabdian dan kontribusi tokoh terhadap bangsa dan negara," kata Viktor. Menurutnya, presiden Soeharto memiliki peran penting dalam membangun fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas nasional.
Pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mencapai sejumlah kemajuan signifikan di sektor ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan. Kepemimpinan nasional selalu meletakkan tujuannya demi menebar manfaat dan mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.
Tidak ada pemimpin yang sempurna. Setiap masa memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang penting, bagaimana kita mengambil pelajaran dari masa lalu untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan hari ini.
Viktor berharap proses ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat rekonsiliasi sejarah dan menumbuhkan semangat kebangsaan yang inklusif. "Kita perlu memandang masa lalu sebagai cermin. Dari sana, kita bisa melangkah dengan lebih dewasa dalam membangun masa depan," pungkasnya.
Gus Ipul, Menteri Sosial (Mensos), telah menyerahkan 40 nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional ke Menteri Kebudayaan (Menbud) dan Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK). Penyerahan dilakukan di Kantor Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, menyokong rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. Menurut Viktor, setiap tokoh bangsa memiliki jejak sejarah dan pengabdian yang patut diapresiasi dalam kontribusinya terhadap pembangunan bangsa.
"Kita harus melihat rencana ini secara arif, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang arif menghargai pengabdian dan kontribusi tokoh terhadap bangsa dan negara," kata Viktor. Menurutnya, presiden Soeharto memiliki peran penting dalam membangun fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas nasional.
Pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mencapai sejumlah kemajuan signifikan di sektor ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan. Kepemimpinan nasional selalu meletakkan tujuannya demi menebar manfaat dan mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.
Tidak ada pemimpin yang sempurna. Setiap masa memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang penting, bagaimana kita mengambil pelajaran dari masa lalu untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan hari ini.
Viktor berharap proses ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat rekonsiliasi sejarah dan menumbuhkan semangat kebangsaan yang inklusif. "Kita perlu memandang masa lalu sebagai cermin. Dari sana, kita bisa melangkah dengan lebih dewasa dalam membangun masa depan," pungkasnya.
Gus Ipul, Menteri Sosial (Mensos), telah menyerahkan 40 nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional ke Menteri Kebudayaan (Menbud) dan Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK). Penyerahan dilakukan di Kantor Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.