Kepada para pejuang kesehatan, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun organisasi yang terkait dengan isu kesehatan, disampaikan tindakan yang cukup berani oleh mereka. Mereka memutuskan untuk mengadakan aksi tolak terhadap kebijakan Menggantikan Badan Gizi Nasional (MBG) di Kantor Badan Gizi Nasional.
Aksi tersebut dilakukan oleh para pejuang kesehatan ini, dengan tujuan untuk mengekspresikan ketidaksetujuannya atas keputusan pemerintah yang akan menggantikan Badan Gizi Nasional menjadi lembaga baru bernama Disvina (Badan Sumber Daya Pangan Nasional). Mereka berpendapat bahwa lembaga tersebut kurang memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, sehingga mereka memilih untuk mengadakan aksi protes di depan Kantor Badan Gizi Nasional.
Para pejuang kesehatan ini juga mengekspresikan ketakutan mereka bahwa lembaga Disvina akan lebih fokus pada aspek ekonomi dan industri pertanian, daripada memperhatikan aspek kesehatan masyarakat. Mereka berpendapat bahwa kebijakan tersebut dapat menyebabkan masalah yang lebih besar bagi masyarakat, seperti peningkatan ketergantungan masyarakat terhadap produk-per produk yang tidak sehat.
Dalam aksi protes tersebut, para pejuang kesehatan ini juga menyerukan masyarakat untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang kebijakan tersebut. Mereka berharap bahwa pemerintah akan memperhatikan pendapat masyarakat dan tidak mengambil keputusan yang dapat merugikan kesejahteraan masyarakat.
Aksi protes ini menunjukkan bahwa para pejuang kesehatan masih sangat peduli dengan isu-isu kesehatan di Indonesia. Mereka tetap berdedikasi untuk memastikan bahwa pemerintah memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dalam membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kesehatan.
Aksi tersebut dilakukan oleh para pejuang kesehatan ini, dengan tujuan untuk mengekspresikan ketidaksetujuannya atas keputusan pemerintah yang akan menggantikan Badan Gizi Nasional menjadi lembaga baru bernama Disvina (Badan Sumber Daya Pangan Nasional). Mereka berpendapat bahwa lembaga tersebut kurang memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, sehingga mereka memilih untuk mengadakan aksi protes di depan Kantor Badan Gizi Nasional.
Para pejuang kesehatan ini juga mengekspresikan ketakutan mereka bahwa lembaga Disvina akan lebih fokus pada aspek ekonomi dan industri pertanian, daripada memperhatikan aspek kesehatan masyarakat. Mereka berpendapat bahwa kebijakan tersebut dapat menyebabkan masalah yang lebih besar bagi masyarakat, seperti peningkatan ketergantungan masyarakat terhadap produk-per produk yang tidak sehat.
Dalam aksi protes tersebut, para pejuang kesehatan ini juga menyerukan masyarakat untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang kebijakan tersebut. Mereka berharap bahwa pemerintah akan memperhatikan pendapat masyarakat dan tidak mengambil keputusan yang dapat merugikan kesejahteraan masyarakat.
Aksi protes ini menunjukkan bahwa para pejuang kesehatan masih sangat peduli dengan isu-isu kesehatan di Indonesia. Mereka tetap berdedikasi untuk memastikan bahwa pemerintah memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dalam membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kesehatan.