Hujan es kembali menyelimuti wilayah Tangerang. Suhu muka laut hangat Banten meningkatkan penguapan dan kelembaban udara. Fenomena ini dipicu oleh nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Tangsel dan Kota Tangerang.
Fenomena hujan es seperti hari ini memang sering terjadi pada musim peralihan dan musim penghujan. Namun, hal ini merupakan bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari awan cumulonimbus. Awan hitam menjulang tinggi disebabkan oleh pengangkatan masa udara ke atas.
Dalam awan cumulonimbus terdapat adanya arus udara naik dan turun yang sangat kuat, hal ini memicu terbentuknya tetesan air menjadi butiran es. Hujan es yang terjadi pada tanggal 31 Oktober 2025 siang-sore hari ini dipicu oleh nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten.
Faktor lain terjadinya fenomena hujan es adalah akibat suhu muka laut di sekitar wilayah Banten yang hangat. Hal ini meningkatkan penguapan dan kelembaban udara, serta aktivitas atmosfer seperti low frequency, dan labilitas udara yang kuat turut mendukung pembentukan awan hujan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologis seperti genangan, banjir, tanah longsor, hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.
Fenomena hujan es seperti hari ini memang sering terjadi pada musim peralihan dan musim penghujan. Namun, hal ini merupakan bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari awan cumulonimbus. Awan hitam menjulang tinggi disebabkan oleh pengangkatan masa udara ke atas.
Dalam awan cumulonimbus terdapat adanya arus udara naik dan turun yang sangat kuat, hal ini memicu terbentuknya tetesan air menjadi butiran es. Hujan es yang terjadi pada tanggal 31 Oktober 2025 siang-sore hari ini dipicu oleh nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten.
Faktor lain terjadinya fenomena hujan es adalah akibat suhu muka laut di sekitar wilayah Banten yang hangat. Hal ini meningkatkan penguapan dan kelembaban udara, serta aktivitas atmosfer seperti low frequency, dan labilitas udara yang kuat turut mendukung pembentukan awan hujan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologis seperti genangan, banjir, tanah longsor, hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.