PMA/FDI mencapai angka US$57 miliar, bukti kepercayaan global pada kebijakan Presiden Prabowo. Menurut Chief Economist Juwai IQI Global Shan Saeed, peningkatan ini menciptakan peluang investasi baru di sektor hilirisasi dan membangun stabilitas ekonomi jangka panjang yang lebih menarik bagi investor.
FDI terus menunjukkan percepatan, mencapai angka US$ 52-57 miliar pada 2025. Sektor manufaktur menjadi penyumbang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, dan ekspor.
Saeed mengatakan bahwa "Sektor manufaktur menyumbang 38%-42% dari total FDI, tanda pergeseran struktural Indonesia ke orbit industri bernilai tambah tinggi". Prestasi ini menjadi bukti kepercayaan global pada kebijakan investasi Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kekuatan ekonomi.
Kepercayaan investor terus meningkat di Indonesia karena adanya kombinasi stabilitas rupiah dan pasar. Hal ini juga dinilai sebagai kekuatan utama Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara yang mendorong pertumbuhan ekonomi baru.
Menurut Saeed, "Yang paling menentukan, kepercayaan investor terus menguat. Kombinasi stabilitas rupiah, disiplin makro, kapasitas manufaktur yang mengembang, serta rezim investasi yang kredibel menempatkan Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara".
FDI terus menunjukkan percepatan, mencapai angka US$ 52-57 miliar pada 2025. Sektor manufaktur menjadi penyumbang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, dan ekspor.
Saeed mengatakan bahwa "Sektor manufaktur menyumbang 38%-42% dari total FDI, tanda pergeseran struktural Indonesia ke orbit industri bernilai tambah tinggi". Prestasi ini menjadi bukti kepercayaan global pada kebijakan investasi Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kekuatan ekonomi.
Kepercayaan investor terus meningkat di Indonesia karena adanya kombinasi stabilitas rupiah dan pasar. Hal ini juga dinilai sebagai kekuatan utama Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara yang mendorong pertumbuhan ekonomi baru.
Menurut Saeed, "Yang paling menentukan, kepercayaan investor terus menguat. Kombinasi stabilitas rupiah, disiplin makro, kapasitas manufaktur yang mengembang, serta rezim investasi yang kredibel menempatkan Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara".