Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, korban banyak, polisi masih mencari pelaku
Polisi sejauh ini sudah mendapati sejumlah temuan setelah peristiwa tersebut. Pun dengan pernyataan sejumlah pihak hingga para saksi.
Saat-saat itu terjadi ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat siang, terus mengguncang keseimbangan hati banyak orang yang mendekati masjid sekolah yang berada tepat di tengah kejadian. Polisi langsung memberikan police line dan melakukan sterilisasi oleh penjinak bom.
Ledakan itu terjadi lebih dari satu kali, salah satunya di titik lokasi berbeda yaitu di masjid sekolah. Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) mengatakan bahwa ledakan di SMA Negeri 72 terjadi lebih dari satu kali, salah satunya di masjid sekolah.
Sementara itu, seorang warga yang menjadi saksi langsung menyebutkan saat kejadian, khotbah salat Jumat selesai dan akan dilanjutkan ikamah. Saya di selasar masjid dan tidak terkena. Baju saya kotor karena menolong teman.
Saat itu, para murid lantas membubarkan diri setelah ledakan terdengar. Ia yang berada di belakang imam salat mengaku terkejut mendengar suara ledakan yang cukup besar. Semua bubar dan sejumlah siswa terluka.
Saat ini sudah kita dapatkan, anggota [Polri] sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami. (Pelakunya) 17 tahun, kata wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Siswa SMA Negeri 72 Jakarta, Zaki Arkan mengatakan bahwa terduga pelaku merupakan siswa murid kelas XII berinisial FN. Kata Zaki, siswa tersebut dikenal suka menyendiri.
Saat ini sudah kita dapatkan, anggota [Polri] sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami. (Pelakunya) 17 tahun, kata wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Saat kejadian, temuan benda mirip senjata tersebut dikonfirmasi polisi merupakan senjata mainan. Dalam senjata tersebut, juga tedapat tulisan seperti "Welcome to hell", "For Agartha", dan "1189". Kapolri Listyo mengatakan, temuan senjata mainan tersebut menjadi salah satu bagian untuk mendalami motifnya.
Saat kejadian, saya melihat ada tiga jenis bom molotov yang tidak meledak seluruhnya. Disinyalir, bom molotov ini jadi sumber ledakan.
Dua orang dioperasi setelah peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, termasuk satu di antaranya merupakan terduga korban.
Polisi sejauh ini sudah mendapati sejumlah temuan setelah peristiwa tersebut. Pun dengan pernyataan sejumlah pihak hingga para saksi.
Saat-saat itu terjadi ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat siang, terus mengguncang keseimbangan hati banyak orang yang mendekati masjid sekolah yang berada tepat di tengah kejadian. Polisi langsung memberikan police line dan melakukan sterilisasi oleh penjinak bom.
Ledakan itu terjadi lebih dari satu kali, salah satunya di titik lokasi berbeda yaitu di masjid sekolah. Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) mengatakan bahwa ledakan di SMA Negeri 72 terjadi lebih dari satu kali, salah satunya di masjid sekolah.
Sementara itu, seorang warga yang menjadi saksi langsung menyebutkan saat kejadian, khotbah salat Jumat selesai dan akan dilanjutkan ikamah. Saya di selasar masjid dan tidak terkena. Baju saya kotor karena menolong teman.
Saat itu, para murid lantas membubarkan diri setelah ledakan terdengar. Ia yang berada di belakang imam salat mengaku terkejut mendengar suara ledakan yang cukup besar. Semua bubar dan sejumlah siswa terluka.
Saat ini sudah kita dapatkan, anggota [Polri] sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami. (Pelakunya) 17 tahun, kata wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Siswa SMA Negeri 72 Jakarta, Zaki Arkan mengatakan bahwa terduga pelaku merupakan siswa murid kelas XII berinisial FN. Kata Zaki, siswa tersebut dikenal suka menyendiri.
Saat ini sudah kita dapatkan, anggota [Polri] sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami. (Pelakunya) 17 tahun, kata wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Saat kejadian, temuan benda mirip senjata tersebut dikonfirmasi polisi merupakan senjata mainan. Dalam senjata tersebut, juga tedapat tulisan seperti "Welcome to hell", "For Agartha", dan "1189". Kapolri Listyo mengatakan, temuan senjata mainan tersebut menjadi salah satu bagian untuk mendalami motifnya.
Saat kejadian, saya melihat ada tiga jenis bom molotov yang tidak meledak seluruhnya. Disinyalir, bom molotov ini jadi sumber ledakan.
Dua orang dioperasi setelah peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, termasuk satu di antaranya merupakan terduga korban.