Fadli Zon meluncurkan konferensi UISPP Inter-Regional Conference 2025 bertajuk 'Asian Prehistory Today: Bridging Science, Heritage, and Development' yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga. Menteri Kebudayaan RI menekankan pentingnya peradaban manusia, memori budaya, dan masa depan kebudayaan dunia dalam konferensi ini.
Fadli mengutip bahwa kepulauan Indonesia adalah salah satu pusat sejarah manusia. "Forum ini turut mengakui bahwa kepulauan ini adalah salah satu pusat sejarah manusia. Forum ini juga mengakui bahwa Asia merupakan koridor penting pergerakan dan inovasi manusia," ucapnya.
Selain itu, Fadli menyampaikan bahwa Indonesia memiliki luas warisan budaya yang sangat beragam, termasuk lukisan naratif tertua dunia berusia 51.200 tahun di Gua Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan. "Di Gua Harimau, Sumatera Selatan, terdapat urutan budaya dari sekitar 22.000 tahun yang lalu hingga Zaman Logam awal," tambahnya.
Fadli juga menekankan pentingnya pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya Indonesia. "Masa depan warisan budaya Indonesia sangat bergantung pada upaya pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan yang berkelanjutan," ucapnya.
Dalam konferensi ini, juga hadir perwakilan dari 40 negara untuk berdiskusi, berbagi temuan terbaru, dan meninjau perkembangan ilmu prasejarah. Konferensi UISPP 2025 diharapkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan prasejarah, serta memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas ilmiah internasional.
Fadli mengajak komunitas UISPP dan para peserta yang hadir untuk dapat bersinergi dalam membangun kebudayaan bersama, khususnya Indonesia. Ia menilai kolaborasi dan sinergi yang kuat dapat membuka transformasi budaya sepenuhnya.
Fadli mengutip bahwa kepulauan Indonesia adalah salah satu pusat sejarah manusia. "Forum ini turut mengakui bahwa kepulauan ini adalah salah satu pusat sejarah manusia. Forum ini juga mengakui bahwa Asia merupakan koridor penting pergerakan dan inovasi manusia," ucapnya.
Selain itu, Fadli menyampaikan bahwa Indonesia memiliki luas warisan budaya yang sangat beragam, termasuk lukisan naratif tertua dunia berusia 51.200 tahun di Gua Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan. "Di Gua Harimau, Sumatera Selatan, terdapat urutan budaya dari sekitar 22.000 tahun yang lalu hingga Zaman Logam awal," tambahnya.
Fadli juga menekankan pentingnya pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya Indonesia. "Masa depan warisan budaya Indonesia sangat bergantung pada upaya pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan yang berkelanjutan," ucapnya.
Dalam konferensi ini, juga hadir perwakilan dari 40 negara untuk berdiskusi, berbagi temuan terbaru, dan meninjau perkembangan ilmu prasejarah. Konferensi UISPP 2025 diharapkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan prasejarah, serta memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas ilmiah internasional.
Fadli mengajak komunitas UISPP dan para peserta yang hadir untuk dapat bersinergi dalam membangun kebudayaan bersama, khususnya Indonesia. Ia menilai kolaborasi dan sinergi yang kuat dapat membuka transformasi budaya sepenuhnya.