F Anak Berkonflik Hukum di Kasus Ledakan SMAN 72 Jarang Bergaul

Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara, Polisi Menetapkan Siswa Berinisial F sebagai Anak Berkonflik Hukum.

Menurut kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, penyidik berhasil menemukan anak berkonflik hukum yang kemudian diidentifikasi sebagai siswa berinisial F dengan mengajukan pertanyaan kepada 16 orang saksi dari keluarga, guru, dan teman sekolah.

Dalam pemeriksaan terhadap para saksi, keterangan yang dihimpun oleh penyidik menunjukkan bahwa anak tersebut dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang bergaul. Mereka merasa sendiri dan tidak memiliki tempat untuk berkeluh-kesah baik di rumah maupun di sekolah.

"Dimana yang bersangkutan merasa sendiri kemudian merasa tak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya baik itu di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungannya itu sendiri, maupun di lingkungan sekolah," kata Kombes Imam Imanuddin, Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Penanganan perkara ini diharuskan dengan perhatian khusus. Oleh karena itu, kepolisian terus menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menyikapi hal tersebut.

Polisi juga telah menetapkan siswa berinisial F sebagai anak berkonflik hukum terkait kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara.
 
Maaf ya, kalau gini aja kayaknya harus disebut "Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara, Polisi Menetapkan Siswa Berinisial F sebagai Anak Berkonflik Hukum" 🤔. Saya pikir ini salah, karena "anak berkonflik hukum" itu konsisten saja, tidak bisa diganti dengan "siswa berinisial F". Mungkin perlu disesuaikan dengan definisi yang benar dari istilah tersebut? 🤷
 
Maksudnya, kalau kita berkonflik dengan orang lain, kita harus bisa mengatasi sendiri dulu ya... tapi apa sih yang salah dengan siswa itu? Mungkin dia benar-benar tidak punya banyak teman di sekolah... 🤔

Dan aku rasa pemeriksaan saksi yang lalu diulas itu juga cukup pas. Jadi, kalau kamu merasa sendiri dan tidak bisa ngobrol dengan siapa pun, apa yang kamu buat? 🙄
 
Gue think kayak aksi dari polisi ini, sih kaget banget! Bagaimana kalau anak-anak kita yang berkonflik hukum itu, tadi malah menginjak garis batas? Polisi harus lebih pintar lagi di sini, gue pikir. Mereka harus mempertimbangkan apakah anak tersebut benar-benar melakukan kesalahan atau tidak, dan bagaimana caranya bisa membantunya agar tidak berulang hal yang sama di masa depan 🤔

Gue juga penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah siswa berinisial F itu akan mendapatkan bantuan atau sanksi? Polisi harus lebih bijak dalam menangani kasus ini, agar anak-anak kita bisa belajar dari kesalahan mereka dan menjadi orang yang lebih baik di masa depan 💡

Gue rasa ini seperti cerita dari film thriller, tapi kalau kita ganti adegan bom bunyi ledakan dengan adegan sosial. Nah, polisi harus lebih berhati-hati dalam menangani kasus ini agar tidak membuat anak-anak kita merasa tidak aman 🚨
 
Gue rasa ini sangat menyesak banget, si anak itu harus sedih sekali karena dia merasa sendiri dan tidak ada tempat untuk berbicara tentang perasaannya 😔. Ini adalah bukti bahwa kita semua harus lebih peduli terhadap anak-anak kita, terutama saat mereka merasa kesepian dan tidak bisa mengekspresikan perasaan mereka 🤗. Gue harap pihak kepolisian dapat menangani kasus ini dengan hati-hati dan memberikan bantuan yang tepat bagi si anak itu 💕.
 
Gue pikir si F ni lagi gampang deh kok, nanti dia cuman berlari dari sekolah aja, tapi polisi ni punya strategi yang nggak terburu-buru. Mereka lihat dia nggak sibuk sama sekali di sekolah, hanya ngepos-nesan di akhir pekan aja, kayaknya si F ni nanti jadi target penangkapan yang lebih baik deh 🤦‍♂️
 
ini kasusnya jadi macet kan? siapa tahu dia cuma butuh bantuan seseorang yang peduli, gak perlu ditangkap polisi. tapi nih, apa yang bisa kita lakukan, kita harus mendukungnya. kita harus memberinya tempat untuk berbicara dan mengekspresikan perasaannya. semoga dia tidak merasa sendirian lagi 😊
 
aku rasa ini salah jawabannya, kalau gak ada tempat nyaman buat anak2 ngeluh-nyalun maka harus diadili? mungkin ada cara lain buat mengatasi masalahnya, nggak usah menetapkan anaknya sebagai anak berkonflik hukum, toh mau jadi apa sini?
 
Aku pikir apa yang dilakukan polisi ini ternyata agak salah, kan? Mereka coba tanya-tanya tentang orang tersebut kepada orang tuanya dan teman-temannya, tapi gak ada bukti bahwa anak itu sendiri bersalah atau tidak. Aku rasa lebih baik kalau polisi tanyakan langsung kepada anak itu sendiri apa yang terjadi, kan? Jadi mereka bisa memberikan jawaban yang benar-benar jujur. Tapi aku juga memikirkan tentang anak yang ini, gak jarang berbicara dengan orang lain di sekolah dan bahkan memiliki teman-teman di luar kelas, tapi mungkin hanya tidak terbuka di depan semua orang... Aku rasa aku sendiri kadang-kadang seperti itu juga, kadang-kadang mau berbicara dengannya orang lain tapi kemudian berhenti.
 
kembali
Top