Tiba-tiba pulih listrik 700.000 pelanggan di Aceh, kabar baik dari ESDM.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil memastikan pasokan listrik untuk 700.000 warga di wilayah Aceh kembali menyala pada Sabtu ini. Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, mengatakan bahwa pemulihan ini merupakan prioritas utama setelah bencana banjir bandang yang merusak infrastruktur listrik di wilayah tersebut.
Dwi menjelaskan bahwa dari 12 tower yang rusak, lima di antaranya hancur terbawa banjir bandang. Hal ini menyebabkan tim PLN di lapangan melakukan percepatan perbaikan infrastruktur listrik dengan menggunakan metode yang unik, yaitu mengangkut material berat menggunakan helikopter dan jalur darat.
"Kalau kita menggunakan helikopter (material) sehari itu sampai 6 ton bolak-balik. Berapa kali bolak-balik? Dan targetnya Sabtu ini sudah nyala untuk wilayah Aceh," kata Dwi, di Kementerian ESDM, Jumat (5/12/2025).
Namun, upaya perbaikan ini tidak mudah, karena akses yang sangat sulit ke lokasi tower tegangan tinggi yang berada di tengah hutan. Material dengan bobot berat pun terpaksa diangkut dengan jalan kaki ke tengah hutan.
"Karena di titik 1 (titik) tower 157 ke 158, ke 159 itu dibawanya jalan kaki. Jadi memang kesulitan infrastruktur di sana. Sempat itu kan di tengah hutan ya untuk menyambungin semua wilayah Aceh," jelasnya.
Dwi juga menjelaskan bahwa material perbaikan seperti besi baja dan peralatan teknis lainnya diangkut, diturunkan, dan didrop secara khusus ke titik-titik kritis. Upaya ini secara langsung dikawal oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, agar diselesaikan oleh PLN.
Total pelanggan yang terdampak pemadaman listrik mencapai sekitar 1,6 juta orang. Fokus perbaikan saat ini terutama di wilayah Bireun dan Arun, Aceh.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil memastikan pasokan listrik untuk 700.000 warga di wilayah Aceh kembali menyala pada Sabtu ini. Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, mengatakan bahwa pemulihan ini merupakan prioritas utama setelah bencana banjir bandang yang merusak infrastruktur listrik di wilayah tersebut.
Dwi menjelaskan bahwa dari 12 tower yang rusak, lima di antaranya hancur terbawa banjir bandang. Hal ini menyebabkan tim PLN di lapangan melakukan percepatan perbaikan infrastruktur listrik dengan menggunakan metode yang unik, yaitu mengangkut material berat menggunakan helikopter dan jalur darat.
"Kalau kita menggunakan helikopter (material) sehari itu sampai 6 ton bolak-balik. Berapa kali bolak-balik? Dan targetnya Sabtu ini sudah nyala untuk wilayah Aceh," kata Dwi, di Kementerian ESDM, Jumat (5/12/2025).
Namun, upaya perbaikan ini tidak mudah, karena akses yang sangat sulit ke lokasi tower tegangan tinggi yang berada di tengah hutan. Material dengan bobot berat pun terpaksa diangkut dengan jalan kaki ke tengah hutan.
"Karena di titik 1 (titik) tower 157 ke 158, ke 159 itu dibawanya jalan kaki. Jadi memang kesulitan infrastruktur di sana. Sempat itu kan di tengah hutan ya untuk menyambungin semua wilayah Aceh," jelasnya.
Dwi juga menjelaskan bahwa material perbaikan seperti besi baja dan peralatan teknis lainnya diangkut, diturunkan, dan didrop secara khusus ke titik-titik kritis. Upaya ini secara langsung dikawal oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, agar diselesaikan oleh PLN.
Total pelanggan yang terdampak pemadaman listrik mencapai sekitar 1,6 juta orang. Fokus perbaikan saat ini terutama di wilayah Bireun dan Arun, Aceh.