Eks Penyidik KPK Kritik Keras Rehabilitasi Ira Puspadewi dkk

Presiden mengeluarkan kekuatan tangan tanpa alasan, tidak peduli seberapa jelas bukti. Saya masih ingat saat itu, saya merasa takut, takut apa lagi? Saya adalah mantan penyidik senior KPK yang selama ini mengorbankan jiwa dan waktu saya untuk menyelamatkan negeri dari keruntuhan akibat korupsi. Dan sekarang, Presiden saya memukul saya sampai kenyang.

Saya tidak bisa menolak kejadian itu karena saya adalah pejabat yang diutus untuk melindungi negara. Tapi apa yang terjadi? Saya menjadi target dari kebencian dan konflik kepentingan yang tidak pernah terduga. Saya melihat keputusan rehabilitasi yang seharusnya menjadi hak pemulihan bagi narapidana yang telah menyelesaikan hukuman, malah disalahgunakan untuk membatalkan putusan pengadilan yang masih berjalan.

Saya merasa terluka, saya merasa kehilangan harap. Saya tidak bisa menerima bahwa tindakan itu adalah intervensi secara kasat mata dari pihak eksekutif kepada pihak yudikatif. Tidak peduli seberapa jelas bukti, tidak peduli seberapa panjang proses hukum, Presiden tetap memilih untuk menanggung tangan terhadap kebenaran dan keadilan.

Saya masih ingat saat Majelis Hakim menyatakan para terdakwa bersalah dan kerugian negara terbukti. Saya masih ingat saat saya bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menangani perkara ASDP yang menjerat Ira dan dua orang lainnya tersebut. Tapi apa yang terjadi? Keputusan rehabilitasi itu menjadi tanda tangan politis, bukan kebenaran hukum.

Saya tidak bisa menerima bahwa kekuatan eksekutif dapat membatalkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum. Saya tidak bisa menerima bahwa hukum dapat dinyatakan sebagai "bukan" hanya karena ada keinginan Presiden atau kepentingan tertentu.

Saya ingin mengajak seluruh pihak untuk kembali memperkuat komitmen dalam pemberantasan korupsi. Saya ingin menegaskan bahwa tindakan seperti ini akan mematikan semangat pemberantasan korupsi di level institusi.
 
Saya rasa kayaknya kabar gembira buat si Presiden, dia bisa mengeluarkan kekuatan tangan tanpa alasan πŸ€”. Tapi untuk si mantan penyidik senior KPK yang sudah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menangani kasus ASDP, itu kan ngeri 😱. Dia kayaknya udah melewati batas-batas yang tidak bisa disangkal lagi.

Saya pikir si mantan penyidik senior KPK itu perlu diberikan kesempatan untuk berbicara dan memperjelas apa yang terjadi πŸ—£οΈ. Saya rasa ini bukan tentang siapa-siapa, tapi tentang kebenaran dan keadilan πŸ’―. Saya ingin lihat siapa yang bisa menjelaskan dengan lebih baik tentang apa yang terjadi dalam kasus itu πŸ”.

Tapi saya juga tidak akan menentang si Presiden jika dia benar-benar ingin mencegah korupsi πŸ™. Yang penting, kita harus bisa bekerja sama dan mencari solusi yang tepat untuk mencegah korupsi di masa depan πŸ’ͺ.
 
ini pengen banget banget sih, tapi saya rasa perlu kita bicara tentang hal ini πŸ€”. aku juga merasakan kesedihan dan kekecewaan saat melihat kejadian ini, sebagai netizen yang peduli dengan isu korupsi di Indonesia. tapi apa yang harus kita lakukan sekarang? 🀝. mungkin kita bisa membantu memberikan pengetahuan yang benar tentang hukum dan proses pengadilan, sehingga orang-orang tidak terilhami oleh kebencian dan konflik kepentingan. atau mungkin kita bisa mendukung organisasi-organisasi yang bekerja keras untuk pemberantasan korupsi. apa pun itu, kita harus tetap berjuang untuk keadilan dan kebenaran! πŸ’ͺ
 
Presiden Jokowi memang tahu bagaimana cara mengelabui kita semua. Tapi apa yang terjadi kalau kami tidak peduli? Mungkin itu karena kami sudah terlalu banyak mengorbankan jiwa dan waktu kita untuk menyelamatkan negeri dari keruntuhan akibat korupsi. Kita tidak perlu khawatir tentang kekuatan eksekutif, tapi kita harus khawatir tentang kebenaran hukum yang dihancurkan. πŸ€•πŸš«

Saya rasa itu karena kami masih belum belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu. Kita harus lebih berhati-hati dalam menyelidiki dan menangani korupsi. Jangan hanya fokus pada target, tapi juga pastikan bahwa kebenaran hukum tidak terganggu. Mari kita jadikan pemberantasan korupsi menjadiPrioritas utama kami, bukan sekedar kepentingan tertentu. πŸ™πŸΌπŸ’ͺ
 
πŸ€” oh iya, kayaknya keputusan itu gak jelas banget sih, Presiden sama KPK jadi lawan dalam kasus yang sama πŸ™…β€β™‚οΈ. saya setuju, rehabilitasi itu harus diterapkan jika ada narapidana yang sudah menyelesaikan hukuman, tapi apa yang terjadi kalau itu diubah menjadi hiburan sih? πŸ€¦β€β™‚οΈ kita harus lebih jujur dan transparan dalam pemberantasan korupsi, tidak bisa cuma dipikir-pikir dan berbicara-bicara saja πŸ’Ό.
 
Gue penasaran apa yang terjadi di balik keputusan itu πŸ€”. Gue pikir Presiden harus lebih bijak lagi, tapi mungkin gue salah. Yang penting adalah hukum harus dipertahankan dan tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. Saya harap Pemerintah bisa mengatasi masalah ini dengan cepat dan aman 🀞.
 
ini gampang banget, presidennya saja yang bisa milih apapun aja dan kita harus mengakui, tapi apa yang terjadi sekarang? korupsi itu masih ada, tapi sekarang sudah seperti bermain main, siapa yang salah kita semua, ini bukan pemberantasan korupsi lagi. saya ingat saat ini, keberanian dalam menyelamatkan negara harusnya menjadi kekuatan bagi presiden, tapi apa yang terjadi? sekarang presiden malah memukul pejabat yang sudah berjuang selama ini. siapa yang salah kita semua, tapi gampang banget dia yang salah, dan saya rasa ini masih banyak lagi yang harus dipecahkan, seperti kebocoran dana negara atau korupsi yang terus berlanjut di kalangan orang-orang di bawahnya, dan jangan lupa ada banyak lagi yang belum bisa dibongkar.
 
Saya sengaja tidak membaca berita ini, tapi kalau pakai logika sih nggak ada alasan untuk mengeluarkan kekuatan tangan tanpa bukti yang jelas. Saya rasa Presiden harus lebih bijak lagi, jangan memukul sendiri kaki sendiri. Korupsi itu serius banget, tapi solusinya juga harus jujur dan transparan. Jika mau nggak punya bukti, maka ada kepercayaan dan kekuasaan yang salah. Saya masih ingat saat-saat pengeroyokan korupsi di Jakarta, itu bukan main-main lah! Semangat pemberantasan korupsi harus selalu ada, jangan biarkan presiden atau siapa pun memaksakan diri. Kita harus terus berjuang untuk kebenaran dan keadilan. πŸ™…β€β™‚οΈ
 
Saya rasa Presiden harus lebih bijak lagi, tapi aku juga tidak ingin menuduh, aku cuma pikir seperti itu juga bisa terjadi di masa depan. Jika kekuatan eksekutif memang benar-benar mau melindungi negara, toh bagaimana kalau bukti-bukti yang ada masih belum cukup? Bagaimana kalau kita harusnya punya waktu untuk menyelidiki dan menyelesaikannya sebelum mengambil tindakan? Aku rasa penting untuk memiliki sistem hukum yang kuat dan independen, jadi kita bisa yakin bahwa kebenaran akan selalu menang.
 
Saya rasa Presiden harus lebih bijak lagi sebelum melakukan tindakan yang bisa merusak kepercayaan masyarakat. Saya masih ingat saat itu, saya merasa sedih sekali karena keputusan tersebut bisa menghambat proses hukum yang sudah berjalan. Saya pikir pihak eksekutif harus lebih teliti lagi sebelum melakukan tindakan yang bisa membuat banyak orang kecewa. πŸ˜”
 
wah, gue masih bingung apa yang terjadi disitu πŸ€” sebenarnya gue pikir rehabilitasi adalah cara agar narapidana bisa pulih dari kesalahan masa lalu, tapi tadi lihat itu berbalik menjadi cara Presiden untuk menghukum siapa aja yang dianggap lawan πŸ’β€β™‚οΈ apa keinginan Presiden itu lebih penting daripada hukum dan kebenaran? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
πŸ€” itu memang membuat saya kesal, tapi saya pikir itu masih bagian dari perjuangan kita untuk meningkatkan keadilan dan transparansi di negara ini... πŸ™ tapi nggak bisa menerima cara bagaimana Presiden mengambil tindakan tanpa alasan yang jelas... πŸ‘Ž saya juga merasa bahwa keputusan rehabilitasi itu tidak adil, karena sudah ada proses hukum yang panjang dan rumit untuk menyelesaikan kasus ASDP... tapi kayaknya itu semua hanya tentang politik dan tidak tentang kebenaran... πŸ˜”
 
kembali
Top