Eks Kapolri Da'i Bachtiar Anggap UU dan Struktur Polri Sudah Berjalan Baik

Komisi Percepatan Reformasi Polri (KOPRIMEPOL) dalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan aspek kultural dalam wacana reformasi Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Kapolri Jenderal Purnawirawan Da'i Bachtiar, aspek ini perlu diperbaiki dan diakui bahwa kalau perlu, kecepatan reformasinya bisa ditambah.

Di sisi lain, dua aspek lainnya yaitu instrumental dan struktural sudah berjalan dengan baik. Menurut dia, peraturan-perundang-undangan yang ada sudah cukup sebagai landasan Polri dan struktur kepolisian yang sudah ada sudah terbentuk dengan baik mulai dari tingkat pusat hingga desa-desa.

Rakyat sudah terpenuhi kebutuhan dalam pengamanan lingkungan, kata dia. "Sudah tidak perlu khawatir tentang keamanan lagi," ujarnya.

Dirinya juga menyatakan dukungannya atas pembentukan KOPRIMEPOL dan bahkan menjabat sebagai salah satu anggota yang menyusun konsep pembenahan untuk kemudian diserahkan kepada Presiden dan Polri sebagai masukan.
 
I don’t usually comment but... aku pikir Kapolri gak perlu terlalu cepat dalam reformasi polisi, kayaknya mau lebih fokus pada efektivitas keamanan ya? kalau kabel itu sudah cukup, apa kebutuhan lagi? tapi kalau ada yang tidak bisa berjalan, mungkin kalau kita tambah sikit kecepatannya, maka bisa jadi hasilnya lebih baik.
 
Gue senang banget kalau kepolisian kita sudah bisa jaga keamanan di seluruh Indonesia, aku nggak pernah khawatir lagi tentang keamanan yang terjadi di kota atau daerahku 🙌. Tapi, aku rasa aspek budaya masih perlu diperhatikan agar reformasi Kepolisian tidak jadi kalahin dengan budaya lama yang seringkali berbeda dengan aspirasi masyarakat modern ini 😊.
 
Kopolri itu nggak bisa terlewatin, ya! Mereka harus memperhati aspek budaya ya, kalau tidak bakal ada perubahan yang efektif. Perubahan di dalam polri ini bukan cuma soal peraturan atau struktur, tapi juga tentang bagaimana kita menerima dan menghormati perbedaan antara masing-masing individu. Kalau wek berubah dengan cepat, tapi tidak membawa perubahan yang sebenarnya dibutuhkan, maka apa salahnya jika kita kembali ke awal? 🤔
 
Aku pikir kalau aspek kultural itu penting banget, tapi aku rasa Kapolri lagi-lagi ngeluarin cerita yang tidak jelas. Aku masih nggak paham apa aspek kultural itu aja kayaknya. Kalo perlu diakui, aspek kultural itu lebih seperti... aja, aku rasa harus dibaca dulu sih.
 
Pokoknya kalau di Indonesia gak ada masalah dengan keamanan, tapi kita masih harus hati-hati dengerin cerita orang lain ya, karena siapa tahu ada yang nggak mau diakui permasalahan. Semua tentang wacana reformasi Polri, tapi apa yang penting adalah bagaimana cara di implementasikan aja, kalau itu gak masalah, tapi kalau terus kalian berjalan dalam kecepatan yang sama ya, mungkin rakyat Indonesia tidak akan puas.
 
Gue rasa kalau kopolri udah lama banget jadi benar, sekarang udah mulai berubah wajah. aspek budaya sih yang perlu dihati, kalau nanti gak ada kesan bahwa polri udah lupa dari mana. tolong aspek budaya ini jadi landasan reformasi ya. gue rasa kalau kalau tidak, kemudian reformasi kopolri jadi macet lagi seperti sebelumnya.
 
gak percaya sih kalau kapolri bisa jadi nggak kecewa sama KOPRIMEPOL, tapi dia sendiri juga aja bengong banget kan? seperti nyamnyaman sama aspek kultural, tapi kalau perlu dia mau tambah kecepatan reformasinya. tapi aku rasa masih ada kekhawatiran, gimana kalau ada yang tidak terpenuhi kebutuhan di daerah-daerah tertentu? kayaknya harus ada pengecekan yang lebih lanjut dari KOPRIMEPOL. tapi aku juga senang banget sama pengakuan kalau sudah tidak perlu khawatir tentang keamanan lagi, itu benar-benar positif ya! 🤩👍
 
Kalau mau cepat ganti rahasia tapi jangan lupa nunggu rakyatnya juga sih 🤔. Minta Kapolri nggak kelewatan buat memperhati aspek kultural dalam reformasi Kepolisian, kalau perlu dia bisa tambah kecepatannya 😅. Kalau udah ada kebutuhan di masyarakat, itu artinya sudah cukup lho 🙏.
 
KoprimPol itu lagi-lagi kembali menyoroti pentingnya aspek kebudayaan dalam reformasi polri, tapi sepertinya masih belum mencakup semua aspek budaya yang ada di Indonesia. Mungkin perlu diseriusi untuk memahami apa saja budaya yang dimaksud, karena setiap wilayah dan suku di Indonesia memiliki keunikan-keunikannya sendiri. Misalnya, seperti bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat adat atau bagaimana proses pengadilan tradisional berbeda-beda di beberapa daerah. Jika kita tidak memperhatikan hal ini, maka hasil reformasi polri yang dilakukan KoprimPol bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
 
Makasih bro, kalau gak ada aspek kultural di dalam wacana reformasi Kepolisian Indonesia, pasti kecepatan reformasinya bakal ngelanggang aja! Gue bayangkan kalau kita terus mengulangi kesalahan-kesalahan lama tanpa memperhatikan bagaimana cara itu bakal bisa dipahami oleh rakyat di daerah. Kita perlu memikirkan beragam budaya dan kebiasaan masing-masing daerah agar reformasi ini bisa efektif bro!
 
kembali
Top