Polytron, perusahaan Indonesia yang terkenal sebagai produsen elektronik, malah mengejutkan dunia otomotif dengan kemampuannya untuk menciptakan mobil listrik. Meskipun belum pernah memiliki pengalaman langsung dalam menciptakan produk otomotif sebelumnya, Polytron berhasil membuat satu unit SUV elektrik dan memamerkannya di Japan Mobility Show 2025.
Polytron sendiri tidak pernah dikenal sebagai produsen mobil listrik, melainkan lebih dikenal sebagai perusahaan elektronik yang terkenal dengan televisi hitam-putih dan tape compo. Mereka juga pernah mencoba berjuang dalam dunia ponsel pintar, namun tidak bisa bersaing dengan produk Cina sehingga akhirnya tutup.
Namun, pada tahun 2024, Polytron mulai bereksperimen di dunia kendaraan listrik dan berhasil membuat dua tipe motor listrik yang sangat sukses, yaitu Fox-R dan Fox-S. Motor-motor ini menjadi motor listrik subsidi terlaris sepanjang tahun dengan penjualan mencapai 18.943 unit.
Polytron juga telah mengembangkan skema sewa baterai atau "battery-as-a-service" yang membuat harga mobil listrik mereka lebih murah dan menguntungkan konsumen. Skema ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat Polytron bisa bersaing dengan perusahaan lain di dunia kendaraan listrik.
Meskipun Polytron sudah sukses dalam dunia motor listrik, namun mereka masih menumpang di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk memproduksi mobil listrik. Polytron berencana untuk membangun pabrik mobil listrik sendiri, tetapi untuk sekarang, mereka target menjual 1.000 unit per tahun dan akan fokus pada pengembangan jaringan dealer.
Polytron juga memiliki rencana untuk mengembangkan mobil jenis baru, yaitu multi-purpose van atau MPV berkapasitas tujuh penumpang yang sangat populer di Indonesia. Jika MPV-nya sukses, Polytron punya kemungkinan besar akan bisa bersaing dalam jangka panjang di jagat mobil listrik tanah air.
Polytron sendiri tidak pernah dikenal sebagai produsen mobil listrik, melainkan lebih dikenal sebagai perusahaan elektronik yang terkenal dengan televisi hitam-putih dan tape compo. Mereka juga pernah mencoba berjuang dalam dunia ponsel pintar, namun tidak bisa bersaing dengan produk Cina sehingga akhirnya tutup.
Namun, pada tahun 2024, Polytron mulai bereksperimen di dunia kendaraan listrik dan berhasil membuat dua tipe motor listrik yang sangat sukses, yaitu Fox-R dan Fox-S. Motor-motor ini menjadi motor listrik subsidi terlaris sepanjang tahun dengan penjualan mencapai 18.943 unit.
Polytron juga telah mengembangkan skema sewa baterai atau "battery-as-a-service" yang membuat harga mobil listrik mereka lebih murah dan menguntungkan konsumen. Skema ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat Polytron bisa bersaing dengan perusahaan lain di dunia kendaraan listrik.
Meskipun Polytron sudah sukses dalam dunia motor listrik, namun mereka masih menumpang di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk memproduksi mobil listrik. Polytron berencana untuk membangun pabrik mobil listrik sendiri, tetapi untuk sekarang, mereka target menjual 1.000 unit per tahun dan akan fokus pada pengembangan jaringan dealer.
Polytron juga memiliki rencana untuk mengembangkan mobil jenis baru, yaitu multi-purpose van atau MPV berkapasitas tujuh penumpang yang sangat populer di Indonesia. Jika MPV-nya sukses, Polytron punya kemungkinan besar akan bisa bersaing dalam jangka panjang di jagat mobil listrik tanah air.