Waskita Karya, perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, telah memutuskan untuk mendukung ketahanan pangan di tanah air melalui proyek bangunan pengarah ruang (PBR) yang akan menghubungkan beberapa wilayah di Jawa. Proyek ini sebenarnya adalah bagian dari upaya Waskita Karya untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan sumber daya alam.
Menurut informasi yang diterima, proyek PBR ini akan membentang seluas 30 kilometer di wilayah Jepara, Semarang, dan Salatiga. Rencana bangunan tersebut nantinya akan menjadi pusat pengaturan ruang yang efektif untuk mengelola sumber daya alam, termasuk tanah, air, dan energi.
Selain itu, Waskita Karya juga telah menetapkan sebagai salah satu tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan akses ke pasar bagi petani-petani lokal. Dengan demikian, harapan besar bahwa proyek PBR ini akan dapat mengurangi biaya transportasi untuk produk pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.
Proyek bangunan pengarah ruang ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2025 dengan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun.
Menurut informasi yang diterima, proyek PBR ini akan membentang seluas 30 kilometer di wilayah Jepara, Semarang, dan Salatiga. Rencana bangunan tersebut nantinya akan menjadi pusat pengaturan ruang yang efektif untuk mengelola sumber daya alam, termasuk tanah, air, dan energi.
Selain itu, Waskita Karya juga telah menetapkan sebagai salah satu tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan akses ke pasar bagi petani-petani lokal. Dengan demikian, harapan besar bahwa proyek PBR ini akan dapat mengurangi biaya transportasi untuk produk pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.
Proyek bangunan pengarah ruang ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2025 dengan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun.