Duit Rp522 Triliun Setiap Tahun Hilang Akibat Pencurian Ikan di Laut Indonesia

Pencurian ikan di laut Indonesia ternyata membawa dampak ekonomi yang sangat besar, yaitu Rp522 triliun setiap tahun. Hal ini menimbulkan kekecewaan dari Arif Rahman, anggota Komisi IV DPR RI, karena potensi ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia masih tidak termanfaatkan dengan baik.

Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), penangkapan ikan ilegal menyebabkan kerugian hingga 26 juta ton per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih banyak yang dimanfaatkan oleh pihak asing, sehingga perlu diantisipasi.

"Kalau kita bicara Indonesia, bangsa Indonesia itu dari awal sudah menyatakan sebagai bangsa maritim dan agraris, ini sayang potensi kelautan luar biasa, tapi per tahun loss dari pencurian ikan itu Rp522 triliun," ujarnya Arif.

Arif berharap para pelaku usaha bisa lebih melirik potensi ekonomi di sektor kelautan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. "Kadin harus respon, bagaimana Rp522 triliun itu jangan kabur keluar. Harus masuk ke kantong anggota Kadin, ini penting sekali," katanya.

Dalam kurun waktu satu tahun kepemimpinan Prabowo - Gibran, Ditjen PDSKP telah menangani sebanyak 2.258 kasus di bidang kelautan dan perikanan, yang terdiri dari 2.209 kasus yang dikenakan sanksi administratif dan 49 kasus yang dikenakan proses pidana.

Kita harus menyadari bahwa penangkapan ikan ilegal bukan hanya membahayakan ekonomi Indonesia, tetapi juga membahayakan lingkungan hidup dan keberlangsungan kelautan. Oleh karena itu, perlu diambil tindakan yang kuat untuk mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal di laut Indonesia.
 
Gue khawatir kan kalau kita gak serius dalam melindungi sumber daya ngecap laut kita... Rp522 triliun ya, itu uang rakyat banyak! Gue bayangkan kalau kita gak punya ikan di laut kita, bagaimana rasanya?

Gue pikir kita harus lebih fokus dalam mengoptimalkan potensi kelautan kita, bukan hanya mencari keuntungan. Kita harus jaga agar sumber daya ngecap laut kita tidak terbuang-biarkan.

Kalau gini saja, nanti kita gak punya yang dapat dijual, dan bagaimana rasanya? Gue harap pemerintah bisa serius dalam mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal di laut Indonesia...
 
Maaf kabar gembira, temen-temen! Semoga kabar baik dari dunia pemerintahan kita ๐Ÿ™. Tapi apa sih kabar tentang pencurian ikan? Mereka bilang 522 triliun lagi! ๐Ÿค‘ Siapa bilang itu potensi ekonomi yang bisa di manfaatkan oleh kita, bangsa Indonesia? ๐Ÿค”

Mengutak-atik data dari FAO, penangkapan ikan ilegal sebenarnya sudah 26 juta ton per tahun. Artinya, kita sudah kehilangan banyak ikan yang bisa dimanfaatkan untuk kelautan dan perikanan kita. Dan siapa yang menguntungkan dari ini? Pihak asing! ๐Ÿšซ

Saya setuju dengan Arif Rahman, anggota DPR RI. Ia bilang kalau kita harus melirik potensi ekonomi di sektor kelautan dan optimalkan sumber daya yang ada. Tapi, bagaimana caranya? Kita harus punya rencana yang jelas! ๐Ÿ“Š

Mengutak-atik data dari Ditjen PDSKP, kita bisa melihat bahwa sudah banyak kasus di bidang kelautan dan perikanan yang ditangani dalam waktu satu tahun. Tapi, 522 triliun masih belum terkontrol! ๐Ÿ˜ฑ

Aku pikir kita harus tegas-tegas dalam mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal. Kita tidak bisa hanya menunggu dan berharap. Kita harus bertindak cepat dan efektif! ๐Ÿ’ช
 
aku kaget banget ngobrolin ini ๐Ÿคฏ, 522 triliun rupiah dari pencurian ikan itu benar-benar luar biasa, tapi juga sedikit menyesal nglihat hasilnya apa sih? kami sudah punya sumber daya yang banyak di laut indonesia, tapi masih banyak yang kita kehilangan karena kecurangan ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. kalau kita fokus pada pengelolaan sumber daya kelautan, pasti kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik, seperti 1000 triliun rupiah dari legal ikan saja ๐Ÿค‘. dan kalau kita punya kadin yang efektif, maka penangkapan ikan ilegal akan berkurang drastis, tidak perlu lagi rakyat indonesia kehilangan uang mereka karena kecurangan ๐Ÿšซ.
 
Gue pikir kalau gini happen juga bisa jadi terjadi di negara lain, tapi Indonesia ternyata ada banyak lagi faktor yang membuat ini terjadi. Gue rasa kadin harus lebih serius dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah ini, bukan hanya menangani kasus-kasus kecil saja. Aku pikir kalau gini, kita jangan hanya fokus pada sanksi administratif aja, tapi juga harus ada solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi perikanan dan kelautan kita sendiri. Kalau tidak, aku rasa masih banyak lagi Rp522 triliun yang akan hilang di laut Indonesia.
 
Wahhh, kalau nggak diatasi, biaya yang dibayar karena pencurian ikan itu masih jauh lebih besar dari biaya yang dihasilkan dari ekspor ikan kita! Itu benar-benar sayang potensi kita. Saya harap pemerintah bisa membuat kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal, agar kita tidak ketinggalan peluang untuk meningkatkan pendapatan. Kita harus bekerja sama dengan Kadin, perusahaan kelautan, dan masyarakat untuk mewujudkan itu ๐ŸŒŠ๐Ÿ’ช
 
Aku rasa ini bikin gusar banget! Rp522 triliun kaya apa? Mau kita bayar biayanya dengan lingkungan hidup dan keberlangsungan kelautan kita? Kalau tidak, maka kita harus ambil tindakan yang kuat untuk mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal di laut Indonesia. Kita butuh kader-kader yang lebih berani dan proaktif untuk melawan ini! ๐Ÿ™Œ๐ŸŒŠ
 
Gue jadi gugap banget dengerin jumlah uang yg dibawa pencurian ikan dari laut Indonesia... Rp522 triliun! itulah banyak banget, tapi malah pihak asing yg banyak manfaatkan? apalagi kita Indonesia yang sudah terkenal sebagai bangsa maritim dan agraris? gue pikir ini ada masalah besar. kalau kita jangan serius mengantisipasi dan mencegah penangkapan ikan ilegal, toh kita akan kehilangan banyak potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sendiri...
 
Sekarang kalau dilihat dari perspektif ekonomi, jadi kalau kita ngeliatin dari sisi itu, aku pikir Rp522 triliun itu bukanlah biaya yang terlalu besar banget, tapi apa yang perlu diantisipasi adalah bagaimana kita bisa mengoptimalkan penggunaan ikan yang kita tangkap sendiri. Kalau kita fokus pada meningkatkan pesisir dan penangkapan ikan yang sah, aku rasa itu akan lebih baik daripada hanya berusaha mencegah pencurian ikan saja.

Dan apa sih dengan Kadin yang diawasi langsung oleh Ditjen PDSKP? Kalau kita lihat dari data 2.258 kasus, itu masih terlalu sedikit banget jika kita dibandingin dengan potensi kehilangan ekonomi yang besar. Aku pikir perlu ada upaya lebih lanjut dalam mencegah dan mengantisipasi penangkapan ikan ilegal di masa depan. ๐Ÿ˜
 
Gak bisa percaya kalau kita punya potensi ekonomi sebesar Rp522 triliun dari kegiatan kelautan, tapi kita masih banyak korban. Kalau dihitung rata-rata, itu artinya Indonesia kehilangan Rp2,5 miliar per hari karena kejahatan ini. Apalagi kalau kita hitung berdasarkan 26 juta ton yang dimanfaatkan oleh pihak asing. Kenapa gak kita dapatkan keuntungan dari sumber daya kita sendiri? Mungkin karena kesibukan dengan hal-hal lain, tapi tidak boleh terus begitu. Kita harus fokus untuk mengoptimalkan sumber daya kelautan kita dan tidak biarkan pihak lain memanfaatkannya.
 
Maaf ya, kalau tidak salah informasinya ini sebenarnya sudah cukup banyak kasus pencurian ikan di indonesia, tapi apa yang bikin saya kecewa adalah potensi ekonomi kita masih tidak termanfaatkan dengan baik. Seperti kalau kita tahu bahwa kerugian dari penangkapan ikan ilegal itu sebesar Rp522 triliun setiap tahun, tapi apa yang kita lakukan? Nah, aku rasa ini sudah waktunya kita semua ikut berbagi tanggung jawab dalam mengantisipasi dan mencegah kasus seperti ini di masa depan. Kita harus lebih waspada dan teliti dalam pengelolaan sumber daya kelautan kita, agar tidak ketinggalan potensi yang dimiliki oleh bangsa kita sendiri. Aku rasa kita perlu juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan perikanan dan kelautan kita sendiri.
 
[ GIF: Ikan berenang dengan ekspresi "sayang" ]
Rp522 triliun kalah-kalahan, kan? [ emoticon๐Ÿ˜‚]
Penangkapan ikan ilegal bukan cuma membahayakan ekonomi, tapi juga lingkungan ๐ŸŒŠ๐Ÿ’ฆ. Kita harus tegas, jangan biarkan pihak asing mengambil potongan dari Indonesia! ๐Ÿ’ช
 
Gue penasaran kenapa pihak asing bisa begitu gampangnya mencuri ikan Indonesia? Gue pikir kalau mereka tahu betapa besar potensi ekonomi kelautan Indonesia, mereka pasti tidak akan begitu banyak mencuri. Yang jadi, gue ragu-ragu banget dengan jumlah Rp522 triliun yang ditanggung oleh kita sendiri. Kalau dihitung per kapita, itu berarti setiap orang di Indonesia harus membayar Rp7 juta per tahun untuk kehilangan ikan ilegal! Gue rasa ini sangat tidak adil. Kita harus memperjuangkan hak-hak kelautan kita agar tidak lagi digunakan sebagai sumber penghasilan bagi pihak asing.
 
Wahhhh, apa kabar bro? ๐Ÿค” Pencurian ikan di laut Indonesia memang bikin kekecewa banget! ๐Ÿ™„ 522 triliun per tahun? Wah itu bisa dibayangkan dari dulu sih! ๐Ÿ˜ฎ Dan data 26 juta ton per tahun yang hilang? Wah itu nggak main-main aja! ๐Ÿคฏ

Aku pikir Kadin harus serius-serius lagi, bro. ๐Ÿค‘ Mereka harus fokus di bidang kelautan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Jangan biarkan uang negara ikut main-ain dengan para pelaku usaha yang korup! ๐Ÿšซ

Tapi aku juga pikir kita harus lebih banyak memahami tentang masalah ini, bro. ๐Ÿค Kita harus tahu bagaimana penangkapan ikan ilegal bisa terjadi dan bagaimana kita bisa mencegahnya. ๐ŸŒŠ Dan aku juga ingin melihat data lebih spesifik tentang kasus-kasus yang dilangsungkan oleh Ditjen PDSKP, bro! ๐Ÿ“Š
 
Mau tahu kalau aku suka makan sotong bakar di tepi pantai? Ngomong-ngomong, aku baru lihat video ikan yang dibawa oleh kapal asing, kayaknya itu truk untuk mengekspor ikan ke luar negeri. Aku rasa kapten kapal asing pasti punya uang banyak kan? Tapi siapa tau di negara lain tidak ada masalah sama sekali dengan pencurian ikan, aku hanya ingin tahu di Indonesia apa yang bisa di lakukan untuk mengantisipasi hal ini.

Aku pikir kalau Kadin harus ambil contoh dari sotong bakar yang bikin uang banyak banget, siapa tau mereka bisa membuat peraturan yang tepat dan diterapkan dengan baik sehingga penangkapan ikan ilegal tidak terjadi lagi. Dan aku rasa Arif Rahman benar-benar benar dalam menyampaikan kekecewaannya tentang kehilangan potensi ekonomi Indonesia itu. Mungkin kalau kita semua bekerja sama, bisa menyelesaikan masalah ini.
 
ini bukan rahasia lagi kalau kerugian dari pencurian ikan yang dibawa oleh pihak asing itu sangat besar, jadi nggak kaya kita pikirin kalau kerugian hanya tentang uang aja, tapi sekarang juga ada dampak lingkungan dan kelautan. toh apa keuntungannya? kalau kita punya ikan banyak, tapi tidak kita manfaatkan dengan baik, nanti gue capek banget. kadin pasti mau ambil yang dari Rp522 triliun itu ke kantong mereka aja, kayaknya aku tidak percaya lagi dengan pemerintah kita.
 
pencurian ikan lagi-lagi membawa dampak ekonomi yang jentik sekali... Rp522 triliun itu bukan kehilangan potensi kelautan kita, tapi kehilangan potensi kita sendiri... kalau kita asal ingin bangsa maritim dan agraris, kenapa masih banyak yang dimanfaatkan oleh pihak asing? kita harus melihat dari perspektif masyarakat, bukan hanya dari perspektif ekonomi... kita perlu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penangkapan ikan ilegal, agar kita bisa mengantisipasi dan mencegah hal ini terjadi lagi... tapi apa yang kita lakukan? masih banyak kasus yang dikenakan sanksi administratif atau pidana... itu tidak cukup, kita perlu melakukan tindakan yang lebih kuat untuk melindungi potensi kelautan kita... ๐Ÿค”
 
Mau aja pikirnya kalau kita kerjain lebih baik buat kepentingan kita sendiri loh! Kenapa harus dijanjikan ke untung orang asing? Aku bayar untuk ikan itu dulu, kemudian aku jual di luar negeri, apa adanya? Itu bukan cara kerja bisnis, kan? Dan siapa bilang kalau kita Indonesia sudah menyatakan sebagai bangsa maritim dan agraris? Belum lagi ada yang dikutip dari Kadin tentang Rp522 triliun itu... itu bikin penasaran, gimana asalnya duit itu keluar?
 
Wah, kalau nggak nyoain, Rp522 triliun banget! Kalau kita hitung aja, itu berarti pihak asing beli ikan Indonesia sebesar 26 juta ton setiap tahunnya. Saya pikir ini salah arah, kalau kita fokus mengembangkan pariwisata dan perdagangan yang adil, kita bisa mendapatkan banyak keuntungan dari potensi ekonomi laut kita ๐Ÿค”. Tapi, saya tahu ada yang bilang bahwa pariwisata dan perdagangan itu sudah banyak dilakukan di Indonesia, jadi kalau tidak sengaja kita tertipu, apa salahnya? ๐Ÿค‘
 
kembali
Top