Dua Polisi Pekalongan Di-patsus terkait Kasus Penipuan Masuk Akpol Rp 2,6 Miliar

Tiga Orang, Dua Polisi, Satu Kasus Penipuan Akpol Rp 2,6 Miliar. Ternyata, empat terlapor dalam kasus tersebut, dua di antaranya adalah anggota polisi. Pada bulan Desember 2024, AUK dari Polsek Doro menawarkan bantuan meloloskan anaknya masuk Akademi Kepolisian dengan uang Rp 3,5 miliar. Setelah itu, Bripka tersebut memperkenalkan Agung sebagai adik Kapolri dan seorang warga sipil yang dipertemukan di Polres Pekalongan.

Setelah beberapa kali transaksi, uang yang diserahkan mencapai Rp 2,6 miliar. Namun, anaknya justru gugur pada tahap pemeriksaan kesehatan pertama. Itu yang membuat Dwi Purwanto melaporkan kasus ini ke Polda Jateng dan meminta agar uang tersebut dikembalikan. Ia menyatakan bahwa kedua pihak saling lempar tanggung jawab sampai sekarang, sehingga ia mengharapkan untuk mendapatkan kembali uang yang telah disetor.

Kini, dua orang polisi tersebut sudah dipatsus selama 30 hari ke depan. Penyidik juga sedang melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap seorang warga sipil lainnya yang mengaku sebagai adik Kapolri.
 
Gue pikir ini kalau kapolri jadi korup, dia harus dibawa ke pengadilan biar orang tahu kalau dia tidak benar-benar jujur tentang kemampuannya! Kalau gak mau dijadikan contoh, tapi masih bisa mengejar kasus-kasus korupsi seperti ini. Bayangin aja seberapa luas korupsi yang bisa terjadi jika ada orang penting yang ikut jadi korup... 🤦‍♂️
 
Wah bro, kasus ini sangat bikin ketakutan! Dua polisi gak sabar-sabar bisa ngasih uang Rp 2,6 miliar ke anak mereka sendiri, lalu balasannya ada gara-gara si anak jadi korban kesehatan. Dan sekarang gak ada yang tahu apa yang benar dan apa yang salah, kan bro? Itu kayak pengguna online yang ngerasa nyaman dengan fitur privasi, tapi ternyata tidak ada privasi sama sekali! 🤦‍♂️

Saya rasa kita perlu lebih hati-hati dalam transaksi online, khususnya dengan orang yang ga kenal. Dan untuk polisi, bro, gak usah lupa kan bahwa kita punya hukum yang jelas untuk menghormati integritas masyarakat! 🚨
 
Gue rasa kasus ini sangat bingung banget, siapa nih yang benar-benar penipu? Dwi Purwanto memang udah lepas tanggung jawab dari kedua polisi, tapi kenapa uangnya tidak kembali kepadanya? Gue rasa harus ada transparansi lebih dalam kasus ini, siapa yang bilang di mana dan bagaimana caranya nih? Ada yang bilang dua polisi sama-sama penipu atau salah satu saja? Gue ingin tahu apa kabar dari adik Kapolri yang dipertemukan di Polres Pekalongan, apakah dia benar-benar orangnya? Semua harus terungkap agar bisa menyelesaikan kasus ini dengan benar dan tidak ada lagi korupsi yang berlebihan 💡
 
Gak ada yang ngerti sih, kenapa kita selalu harus mencari uang dari tempat kerja? Apa artinya kita bekerja keras buat apa? Kalau nanti kita capek dan lelah, tapi masih punya uang untuk dibawa-bawa. Sepertinya ini kasus polisi yang benar-benar jujur: mereka ngambil uang dari korban tanpa alasan apa-apa! Mereka harus belajar untuk bekerja keras seperti kita semua dan tidak menggunakan posisi untuk keuntungan pribadi.
 
Kasus ini seperti cerminan tentang hambatan hati manusia dalam mencari kejujuran dan keseimbangan dalam hidup. Mereka terlibat dengan uang, tapi apa yang mereka miliki sebenarnya? Apa yang mereka cari di dalam kasus ini? Apakah hanya untuk memenuhi keinginan sementara waktu atau ada sesuatu yang lebih berarti? Dan bagaimana kita bisa melihat jalan tengah dari situasi ini tanpa terjebak dalam polemika dan pembelaan?
 
Cuma ngerasa jebak banget aja kalau uang itu dibawa-bawa oleh tiga orang tersebut nih. Tapi, apa yang paling berantai adalah siapa yang akhirnya gak bisa menolak uang itu? Polisi juga tidak bisa dipercaya, kan? Mereka sendiri yang jebak kasus ini sampai punya uang Rp 2,6 miliar 😒. Dan yang paling parah lagi, anaknya yang dipertemukan di Polres Pekalongan ini memang gugur pada tahap pemeriksaan kesehatan pertama. Apa lagi yang bisa dicoba? Kasus ini jangan dipaksa untuk dibawa-bawa sampai habis 😩.
 
Kasus ini benar-benar membuat saya heran, siapa nih yang bisa dipatsus dalam waktu 30 hari ke depan? Polisi juga kayaknya jangan asal lempar tanggung jawab, kenapa tidak langsung bilang apa yang benar? Dan siapa adik Kapolri ini, mungkin harus ada pengecekan terlebih dahulu. Saya rasa uang Rp 2,6 miliar itu hasil dari kejahatan, jangan biarkan uang yang bermasalah ini menumpuk lagi 😐
 
Gue pikir ini kasus penipuannya yang agak susah, tapi juga bikin rasa tidak nyaman banget kan? Gue lihat diagram seperti ini 📦🔍

+-----------------------+
| Kasus Penipuan |
+-----------------------+
|
|
v
+---------------+
| Tiga Orang |
| Dua Polisi |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Empat Terlapor |
| Dua Anggota Polisi|
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Rp 2,6 Miliar |
| Uang yang Diserahkan|
+---------------+

Gue rasa kasus ini agak panjang dan kompleks banget. Gue harap penyidik bisa menemukan akhir yang benar dan adil untuk semua pihak yang terlibat.
 
Gue rasa kaseu ini sangat jelas. Aduh, bagaimana bisa empat orang terlapor dalam kasus penipuan seperti ini? Apakah mereka benar-benar tidak tahu bahwa mereka sedang berbohong dan memanfaatkan uang masyarakat? Dan apa yang lebih parah, ada adik Kapolri yang mengaku jadi warga sipil itu. Seringnya kaya gitu aja di Indonesia 😒.
 
Saya udah liat kasus ini, kayaknya korupsi di balik layar itu jadi jelas. Saya rasa benci banget ketika melihat ada uang banyak dicairkan tanpa alasan yang tulus. Dan yang paling berantakan lagi adalah ada polisi yang salah tujuan dengan memanfaatkan uang korupsi itu sendiri 🤯. Saya harap bisa menyelesaikan kasus ini agar orang-orang tidak terluka lagi dari tindakan korupsi.
 
Gue bingung banget, siapa nih yang bisa terlibat dalam kasus penipuan seperti ini? 🤔 Ternyata ada empat pihak yang terlapor, tapi yang penting adalah uang yang hilang ituRp 2,6 miliar! 🤑 Dan yang paling grie, anaknya korban penipuan masih belum bisa masuk Akademi Kepolisian karena masalah kesehatan. Kenapa harus begitu kompleks dan berantai? 😩 Gue doang harap kedua polisi tersebut bisa menjelaskan secara jujur apa yang terjadi, karena sampai sekarang ada lempar tanggung jawab, itu tidak adil sama sekali! 🚫
 
kasus ini nggak pahe tinu, aja polisi punya bakat buat penipuan ya? empat orang lapor, tapi siapa yang benar? dua polisi, salah satunya agung, adik kapolri apa aja? itu jadi cerita untuk bikin kita percaya bahwa polisi nggak bisa dipercaya lagi 🤔. kenapa uang Rp 2,6 miliar diserahkan ke polsek doro? dan kemudian gugur di tahap pemeriksaan kesehatan pertama? itu nggak pahe tinu juga!
 
Gak percaya, empat lapor kasus penipuan sama-sama lempar tanggung jawab! Aku pikir si Bripka itu paling dekat dengan kasus ini. Apalagi kalau anak Dwi Purwanto itu benar-benar gugur saat pemeriksaan kesehatan, gimana kalau si Bripka yang mengkhianati korannya? Aku pikir si dia jadi 'ayah' dari kasus ini, tapi ternyata dia juga penipu! 🙄
 
Ooiii, siapa bilang bahwa polisi bisa jujur? Sepertinya ada 4 orang yang terlapor dalam kasus ini, tapi ternyata semua mereka memiliki alibi yang sama: "Saya tidak tahu apa yang terjadi!" 🤣 Sama-sama, kayaknya mereka punya hukum untuk mengakui kesalahan.

Maksudnya, siapa yang bilang bahwa polisi bisa dipercaya? Ataukah kita harus selalu berpikir kambing hitam ya? 🐓
 
ini kasus penipuannn... kalau benar-benar seperti itu, nggak bisa diancam siapa pun. aku pikir pihak kepolisian harus serius banget dalam menangani kasus ini. 2 orang polisi yang terlibat sudah dipatusk, tapi masih ada 1 lagi yang masih bebas... kalau aku bukan yang salah, kasus ini masih jauh dari selesai. dan apa dengan Agung, si adik Kapolri? kenapa dia harus menggunakan strategi penipuan seperti itu? nggak bisa dipernah?
 
Duh, kasus ini begitu konyol, ya! Si Bripka itu memperkenalkan anaknya sebagai adik Kapolri dan seorang warga sipil yang dipertemukan di Polres Pekalongan... sepertinya dia ingin jadi 'influencer' atau apa aja? Dan si Dwi Purwanto bilang, 'Kalian lempar tanggung jawab!' Gak sabar untuk mendapatkan kembali uangnya. Penyidik harus bisa menemukan bukti yang jelas agar kasus ini bisa selesai dengan cepat.
 
Gue rasa sama aja, si Bripka itu kayak gila banget! Setengah jutaan uang untuk masuk Akademi Kepolisian? Gue nggak bisa percaya lagi dengan Akpol. Dan si Dwi Purwanto, dia kayak pahlawan yang menantang sistem. Saya harap penyidik bisa menemukan bukti-buktinya dan mengakhiri kasus ini dengan segera 💁‍♂️💸
 
kembali
Top