DPRD Banten Desak Evaluasi Jurusan SMK yang Tidak Relevan |Republika Online

Banten Minta Dikdas Selaraskan Jurusan SMK dengan Industri, Meningkatkan Kesiapan Kerja Lulusan

Komisi V DPRD Banten menuntut Disdik provinsi ini mempercepat evaluasi jurusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan industri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja para lulusan.

"Jurusan-jurusan SMK yang sudah kurang relevan harus dihapuskan dan diganti dengan jurusan yang sekarang menjadi primadona untuk penyerapan tenaga kerja lokal," kata Ketua Komisi V, Ananda Trianh Salichan, dalam rapat di Kota Serang.

Jurusan seperti perkantoran mulai ditinggalkan karena lulusan sering kali kalah bersaing dengan lulusan D3 atau S1 manajemen. Meskipun begitu, jurusan teknologi informasi masih menjadi program yang diinginkan banyak orang.

Desakan ini didasarkan pada data tentang penyerapan tenaga kerja lokal dari jurusan-jurusan SMK. "Saya sudah bilang ke Pak Kepala Dinas Pendidikan bahwa kita harus punya database berapa persentase jurusan tertentu yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja terbesar dan berapa jurusan yang rendah," tambahnya.

Selain itu, Komisi V juga menuntut keterlibatan aktif industri dalam pengajaran praktik di SMK. "Aspirasi guru-guru SMK meminta ada guru harian lepas dari perwakilan industri," lanjut Ananda.

Desakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan kerja para lulusan dan memperbaiki peta pendidikan vokasi di Banten.
 
Gue pikir kalau gusen SMK itu harus diarahkan lebih kepada industri, sih... Kalau gusen teknologi informasi masih banyak minatnya juga... Tapi kalau jurusan perkantoran kayaknya harus ditinggalkan, karena kalah bersaing aja sama lulusan D3 atau S1... Gue rasa komisi V itu benar-benar ingin meningkatkan keterampilan kerja para lulusan, tapi gue juga pikir perlu ada transparansi lebih dalam evaluasi jurusan SMK... Mungkin bisa bikin database yang lebih akurat sih...
 
Siapa nyesel kalau SMK-nya pas sambung dgn industri? Kalau lulusan-nya gak bisa bekerja, siapa yang bertanggung jawab? Ada banyak kelas SD di Indonesia aja, tapi kalau SMK, kalau tidak relevan, apa lagi? Kita harus mempercepat proses evaluasi jurusan SMK agar lulusannya punya kemampuan kerja yang sebenarnya 🤔💼
 
Saya rasa kalau kita fokus pada bagaimana meningkatkan kemampuan kerja lulus SMK, itu akan lebih efektif daripada hanya menghapus jurusan yang kurang relevan. Gua pikir sekali-sekalia jurusan teknologi informasi dan pengembangan web seperti itu bisa diintegrasikan dengan keterampilan lainnya, misalnya seperti akuntansi atau manajemen. Jadi, kita bisa jadi ada kurangnya jurusan tertentu tapi kita gak kehilangan kemampuan kerja lulusan ya 🤓
 
Kalau punya sumber yang jelas lagi, aku rasa jurusan SMK teknologi informasi bukannya harus dihapus kan? Teknologi ini begitu cepat berkembang dan banyak sekali kesempatan kerja yang bisa diambil. Yang perlu dipecahkan adalah bagaimana memastikan kurikulum SMK tetap relevan dengan kebutuhan industri, gak usah menghapus jurusan tersebut aja
 
Aku pikir kalau ini benar-benar serius, kita harus mempercepat evaluasi jurusan SMK, karena kalau tidak ada perubahan, lulusannya akan sulit menemukan pekerjaan. Aku lihat data tentang penyerapan tenaga kerja lokal dari jurusan-jurusan SMK, itu penting banget. Kita harus membuat database untuk tahu berapa persentase jurusan tertentu yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja terbesar.

Aku juga setuju kalau industri harus aktif dalam pengajaran praktik di SMK. Jadi, gurunya tidak hanya belajar teori, tapi juga praktis. Kita perlu memperbaiki peta pendidikan vokasi di Banten, agar lulusannya siap-siap untuk bekerja.
 
Wah, coba aja bayangkan siapa yang akan jadi gaji 4-5 juta per bulan setelah lulus SMK ngerjain teknologi informasi ya, tapi sekarang biar tidak ada kerumunan tenaga kerja lokal, aja dihapuskan dulu. Kurangnya industri juga bikin SMK Banten lagi kalah dibanding provinsi lain, kayaknya perlu ada bantuan dari pemerintah untuk mempercepat evaluasi jurusan yang kurang relevan. Dan gurunya juga harus bisa siap-siap bekerja sama dengan industri, jadi bisa dipilih dulu oleh perusahaan yang mau ngerjain praktik di SMK.
 
Sekarang Banten udah minta Disdik jadi lebih responsif dengan kebutuhan industri, kayaknya gak terlambat lagi. SMK yang ngebawa jurusan teknologi informasi itu masih kaya banget minat dari masyarakat, tapi SMK Perkantoran udah mulai kehilangan dayanya. Saya rasa ini langkah yang wajar, karena kita harus siap-siap dengan industri yang terus berubah.
 
Hmm, apa sih yang ada di balik fenomena jurusan SMK yang kurang relevan? Mungkin kalau kita lihat, banyak sekali yang kesal karena masih banyak lulusan SMK yang tidak bisa cari kerja... Nah, mungkin itu karena kita juga perlu memperhatikan keterampilan diri kita sendiri. Aku suka banget dengan kelas musik di SMKku di ketapah, tapi aku juga ingin belajar ngembangin otot. Kita harusnya punya waktu yang cukup untuk latihan, sih...
 
aku pikir ini gampang banget, SMK harus selalu relevan dengan apa yang dibutuhkan industri. kalau not, lulusannya akan kalah bersaing sama yang lulus S1 manajemen 🤦‍♂️. aku rasa jurusan teknologi informasi masih bagus, tapi ada cara untuk membuatnya lebih kompetitif, misalnya dengan menerapkan konsep learning by doing, jadi mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga nyari pengalaman nyata di industri 📚💻. dan aku setuju juga bahwa ada perlu database yang lebih akurat tentang penyerapan tenaga kerja lokal dari SMK. kalau kita punya data yang tepat, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Banten 📊💡.
 
aku pikir gampang banget kayaknya kalau smk terus dihancurkan, tapi sementara itu teknologi informasi yang kayaknya harus menjadi jurusan utama masih agak lelah, aku rasa keduanya bisa bersamaan saja, smk tetap ada tapi minimalis aja, kayaknya lebih strategis ya
 
aku rasa kalau kita serius ingin meningkatkan keterampilan kerja para lulusan, kita harus mempercepat evaluasi jurusan SMK yang kurang relevan dengan kebutuhan industri 🤔. kalau tidak, nanti mereka jadi korban pasar yang semakin kompetitif 📉.

saya pikir ide dari Ananda tentang database persentase penyerapan tenaga kerja terbesar di jurusan-jurusan SMK itu buatan paling bagus 💡. kalau kita punya data yang akurat, kita bisa lebih mudah menentukan apa saja jurusan yang harus kita hapuskan dan diganti dengan jurusan yang lebih relevan 🔄.

dan aku juga setuju bahwa keterlibatan aktif industri dalam pengajaran praktik di SMK sangat penting 💼. kalau tidak ada guru harian lepas dari perwakilan industri, saya rasa nilai pendidikan vokasi di Banten akan semakin menurun 😔.
 
Maaf nih, aku pikir yang penting itu kan buat lulusan SMK? Jurusan teknologi informasi kayaknya udah cukup baik aja, apa lagi ada yang mau dihapusin? Kita udah punya banyak keterampilan yang kurang dimiliki oleh para lulusan seperti ini. Contohnya aja kayaknya kita masih butuh banyak orang yang ahli menggunakan google maps, hehe 😂. Yang jadi masalah bukan soal kebutuhan industri tapi soal pihak sekolah yang gak bisa menilai diri sendiri.
 
ini kalau SMK gini kayaknya tidak ada arti apa lagi, sih. aku masih inget kapan aku sekolah di SMA, jurusan teknologi informasi itu cuma siap-siap aja, jadi kebutuhan kerja mah udah ada. tapi sekarang ini SMK lagi-lagi buat jurusan yang 'relevan', eh ternyata masih banyak yang tidak relevan, kayaknya gak masalah lagi. aku harap aja industri bisa berani mengambil tanggung jawab, sih 🤦‍♂️
 
"Kurangnya keterhubungan SMK dengan dunia nyata pasti bikin lulusannya sulit menemukan pekerjaan. Saya pikir disaat ini sudah waktunya kita menggabungkan prinsip pendidikan formal dengan industri, biar kalau setelah lulus orang bisa langsung diterima bekerja. Kita harus berani mengubah sistem pembelajaran SMK agar lebih relevan dengan kebutuhan ekonomi, misalnya melibatkan dunia teknologi. 🤖💻"
 
Aku pikir kalau kita harus serius dengan hal ini, jurusan SMK yang kurang relevan dengan industri gak perlu dihapus kan? Maksudnya, jika industri mau bekerja sama sama dengarkan kebutuhan mereka sendiri, mungkin ada solusi buat semuanya.

Aku lihat kalau banyak lagi anak kecil ini belajar jurusan teknologi informasi, tapi nanti gak tahu apa yang harus dilakukannya. Maksudnya, kita harus berikan alternatif lain yang lebih relevan dengan dunia nyata.

Dan aku pikir juga penting buat kita tidak lupa bahwa ada banyak lagi jurusan yang bisa kita jadikan prioritas, seperti bidang kesehatan atau pertanian. Kita gak bisa hanya fokus pada teknologi informasi aja! 😊

Dan aku rasa ini juga kesempatan bagus buat kita bisa membuat perubahan yang positif di dunia pendidikan kita. Jangan lupa buat anak-anak kita, mereka masa depan kita kan? 💪
 
kembali
Top