DPR Soroti Kinerja Pertamina, Petronas Dibanding Era 1970-an. Mereka Lemot. Mudah-mudahan Undang-Undang Migas Dicabut Lagi.
Pernyataan Anggota DPR RI Komisi XII Fraksi PDIP, Yulian Gunhar, menyoroti melambatnya kinerja PT Pertamina dibandingkan dengan kompetitor global setelah perubahan Undang-Undang nomor 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Negara Minyak dan Gas Bumi Nasional. Dulu, Petronas belajar sama Pertamina. Sekarang, Petronas sudah semakin terdepan.
Revisi Undang-Undang minyak dan gas (migas) menjadi sesuatu yang penting. Pemerintah memiliki program-program strategis yang baik dari sisi hulu maupun hilir. Dengan adanya perubahan beleid tersebut, ia berharap performa Pertamina nantinya bisa lebih tinggi terutama di sisi hulu migas—bahkan mengalahkan Petronas.
Tantangan transisi energi yang mulai terjadi secara global membuat 26 kilang dunia diproyeksikan akan ditutup pada 2030 karena peralihan masif ke kendaraan listrik. Bagaimana rencana Pertamina untuk menyeimbangkan kinerja mereka dalam produksi migas dan mendorong transisi energi? Di Cina, 50 persen transportasi sudah menggunakan listrik, SPBU-nya 60 persen sudah tutup. Sementara kita? Kebutuhan kita kan 1,6 juta barel (minyak per hari). Kilang kita juga belum memenuhi.
"2026 seperti apa? Nanti akan jadi koreksi kami pada tahun 2026, terkait dengan pembahasan anggaran Pertamina. Kalau ada kendala, hambatan yang selama ini ingin dicapai Pertamina, keterbatasan pembiayaan, kami bisa support," jelasnya.
Pernyataan Anggota DPR RI Komisi XII Fraksi PDIP, Yulian Gunhar, menyoroti melambatnya kinerja PT Pertamina dibandingkan dengan kompetitor global setelah perubahan Undang-Undang nomor 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Negara Minyak dan Gas Bumi Nasional. Dulu, Petronas belajar sama Pertamina. Sekarang, Petronas sudah semakin terdepan.
Revisi Undang-Undang minyak dan gas (migas) menjadi sesuatu yang penting. Pemerintah memiliki program-program strategis yang baik dari sisi hulu maupun hilir. Dengan adanya perubahan beleid tersebut, ia berharap performa Pertamina nantinya bisa lebih tinggi terutama di sisi hulu migas—bahkan mengalahkan Petronas.
Tantangan transisi energi yang mulai terjadi secara global membuat 26 kilang dunia diproyeksikan akan ditutup pada 2030 karena peralihan masif ke kendaraan listrik. Bagaimana rencana Pertamina untuk menyeimbangkan kinerja mereka dalam produksi migas dan mendorong transisi energi? Di Cina, 50 persen transportasi sudah menggunakan listrik, SPBU-nya 60 persen sudah tutup. Sementara kita? Kebutuhan kita kan 1,6 juta barel (minyak per hari). Kilang kita juga belum memenuhi.
"2026 seperti apa? Nanti akan jadi koreksi kami pada tahun 2026, terkait dengan pembahasan anggaran Pertamina. Kalau ada kendala, hambatan yang selama ini ingin dicapai Pertamina, keterbatasan pembiayaan, kami bisa support," jelasnya.