Pemerintah Presiden Prabowo Subianto melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memanggil empat televisi swasta, yaitu Komdigi, KPI, dan Trans7, terkait dengan polemik tayangan yang menampilkan sekolah-sekolah pesantren.
Mereka dipanggil untuk menjelaskan mengenai kebijakan dan prosedur dalam menayangkan konten di program-program mereka. Pertemuan ini dilakukan pada hari Jumat lalu dan dihadiri oleh para panitia dari empat televisi tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, para panitia harus memberikan penjelasan mengenai bagaimana kebijakan mereka dalam menayangkan konten yang terkait dengan agama atau budaya. Pertanyaan ini diajukan karena ada beberapa keluhan masyarakat terhadap tayangan yang dianggap tidak pantas atau merendahkan nilai-nilai keagamaan.
DPR RI juga meminta para panitia untuk memberikan data dan statistik mengenai penayangan konten yang terkait dengan agama atau budaya. Mereka ingin mengetahui secara pasti berapa banyak tayangan yang dianggap tidak pantas dan bagaimana kebijakan mereka dalam mengaturnya.
Pertemuan ini merupakan langkah yang berkepanjangan dari pemerintah dalam menentukan kebijakan yang lebih tepat dalam mengatur konten televisi swasta. Dengan demikian, diperharapkan dapat mencegah polemik-polemik yang timbul karena tayangan yang tidak pantas.
Mereka dipanggil untuk menjelaskan mengenai kebijakan dan prosedur dalam menayangkan konten di program-program mereka. Pertemuan ini dilakukan pada hari Jumat lalu dan dihadiri oleh para panitia dari empat televisi tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, para panitia harus memberikan penjelasan mengenai bagaimana kebijakan mereka dalam menayangkan konten yang terkait dengan agama atau budaya. Pertanyaan ini diajukan karena ada beberapa keluhan masyarakat terhadap tayangan yang dianggap tidak pantas atau merendahkan nilai-nilai keagamaan.
DPR RI juga meminta para panitia untuk memberikan data dan statistik mengenai penayangan konten yang terkait dengan agama atau budaya. Mereka ingin mengetahui secara pasti berapa banyak tayangan yang dianggap tidak pantas dan bagaimana kebijakan mereka dalam mengaturnya.
Pertemuan ini merupakan langkah yang berkepanjangan dari pemerintah dalam menentukan kebijakan yang lebih tepat dalam mengatur konten televisi swasta. Dengan demikian, diperharapkan dapat mencegah polemik-polemik yang timbul karena tayangan yang tidak pantas.