Kemendagri, pengawasan APBD daerah, peningkatan pertumbuhan ekonomi. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa pemerintah daerah harus meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Belanja pemerintah daerah tidak hanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat, tetapi juga menstimulasi sektor swasta. Mesin pemerintahan harus dioptimalkan," katanya.
Tito mengatakan bahwa realisasi pendapatan daerah secara nasional mencapai 97,29 persen, sementara realisasi belanja berada di angka 91,72%. Sedangkan realisasi pendapatan hingga 30 September 2025 tercatat sebanyak 70,27%, dan realisasi belanjanya menyentuh angka 56,07%.
Namun, masih ada ketimpangan antara provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengelola APBD. Misalnya, Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 109,56% pendapatan, dan Kabupaten Tanah Laut 96,61%. Sedangkan beberapa daerah memiliki realisasi pendapatannya di bawah 50%.
Tito menekankan bahwa percepatan realisasi belanja daerah menjadi kunci penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. "Rata-rata pertumbuhan ekonominya baik kalau pendapatan tinggi, belanjanya tinggi. Tapi kalau pendapatannya tinggi, belanjanya rendah, pertumbuhan ekonominya relatif juga kurang," katanya.
Kemendagri juga meminta para kepala daerah menjaga agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing berada di atas rata-rata nasional.
"Belanja pemerintah daerah tidak hanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat, tetapi juga menstimulasi sektor swasta. Mesin pemerintahan harus dioptimalkan," katanya.
Tito mengatakan bahwa realisasi pendapatan daerah secara nasional mencapai 97,29 persen, sementara realisasi belanja berada di angka 91,72%. Sedangkan realisasi pendapatan hingga 30 September 2025 tercatat sebanyak 70,27%, dan realisasi belanjanya menyentuh angka 56,07%.
Namun, masih ada ketimpangan antara provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengelola APBD. Misalnya, Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 109,56% pendapatan, dan Kabupaten Tanah Laut 96,61%. Sedangkan beberapa daerah memiliki realisasi pendapatannya di bawah 50%.
Tito menekankan bahwa percepatan realisasi belanja daerah menjadi kunci penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. "Rata-rata pertumbuhan ekonominya baik kalau pendapatan tinggi, belanjanya tinggi. Tapi kalau pendapatannya tinggi, belanjanya rendah, pertumbuhan ekonominya relatif juga kurang," katanya.
Kemendagri juga meminta para kepala daerah menjaga agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing berada di atas rata-rata nasional.