Kupang, NTT. Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan program pelatihan penjamah makan di Kota Kupang dan Ruteng, Nusa Tenggara Timur, untuk meningkatkan kapasitas layanan makan bergizi gratis. Dalam kesempatan tersebut, 2.705 peserta dari 75 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Ranto.
Menurut Ranto, tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas layanan makan bergizi gratis agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran. Selain itu, BGN juga berharap pengetahuan dan keterampilan praktis yang diterima peserta dapat meningkatkan kompetensi pengelolaan dapur yang aman, higienis, serta sesuai standar operasional prosedur.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan. Materi pelatihan disampaikan secara terpadu oleh para ahli dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PERSAGI, BPOM, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam rangka ini, BGN juga berkomitmen meningkatkan kualitas layanan makan bergizi gratis di wilayah terpencil Nusa Tenggara Timur. Pelatihan penjamah makan ini merupakan fondasi yang penting agar program MBG berjalan dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran.
"Setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni agar pengolahan dan penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitis, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar," tutur Rianto.
Pelatihan penjamah makan ini diyakini menjadi momen peneguhan koordinasi antara tenaga lapangan, kepala SPPG, dan pemangku kepentingan daerah guna memperkuat implementasi program MBG yang merata dan tepat sasaran.
Menurut Ranto, tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas layanan makan bergizi gratis agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran. Selain itu, BGN juga berharap pengetahuan dan keterampilan praktis yang diterima peserta dapat meningkatkan kompetensi pengelolaan dapur yang aman, higienis, serta sesuai standar operasional prosedur.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan. Materi pelatihan disampaikan secara terpadu oleh para ahli dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PERSAGI, BPOM, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam rangka ini, BGN juga berkomitmen meningkatkan kualitas layanan makan bergizi gratis di wilayah terpencil Nusa Tenggara Timur. Pelatihan penjamah makan ini merupakan fondasi yang penting agar program MBG berjalan dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran.
"Setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni agar pengolahan dan penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitis, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar," tutur Rianto.
Pelatihan penjamah makan ini diyakini menjadi momen peneguhan koordinasi antara tenaga lapangan, kepala SPPG, dan pemangku kepentingan daerah guna memperkuat implementasi program MBG yang merata dan tepat sasaran.