Kementerian Perindustrian Indonesia melakukan kunjungan resmi ke fasilitas produksi Tenova S.p.A. di Castellanza, Italia, untuk memperkuat kemitraan strategis dalam pengembangan teknologi baja rendah emisi. Kunjungan ini dilakukan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, didampingi oleh Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Italia, Tika Wihanasari.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari undangan PT Tata Metal Lestari (TML) kepada pemerintah Indonesia untuk melihat langsung kapasitas teknologi mitra pabrikan mesin baja berlapis (coated steel machinery) yang tengah dikembangkan. Wamenperin Faisol Riza mengapresiasi inisiatif yang ditempuh Tata Metal Lestari dan Tenova.
Menurut Wamenperin, Kementerian Perindustrian mendukung penuh upaya peningkatan teknologi dan efisiensi energi di industri baja. Hal ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0, serta Roadmap Jasa Industri 2025โ2045 yang baru diluncurkan.
Wamenperin berharap kerja sama strategis ini tidak hanya memperkuat kontribusi industri terhadap perekonomian nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara serta mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional.
Sementara itu, CEO Tenova, Roberto Pancaldi, menyampaikan apresiasi atas kunjungan resmi pemerintah Indonesia. Ia menegaskan harapan Tenova untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Tata Metal Lestari dalam pengembangan teknologi baja rendah emisi.
Kerja sama ini juga dinilai strategis bagi pencapaian Roadmap Ekonomi Sirkular Indonesia, Target Net Zero 2060, Kebijakan Pembangunan Industri Nasional (RPIN), dan yang terakhir tercapainya NDC sektor industri.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari undangan PT Tata Metal Lestari (TML) kepada pemerintah Indonesia untuk melihat langsung kapasitas teknologi mitra pabrikan mesin baja berlapis (coated steel machinery) yang tengah dikembangkan. Wamenperin Faisol Riza mengapresiasi inisiatif yang ditempuh Tata Metal Lestari dan Tenova.
Menurut Wamenperin, Kementerian Perindustrian mendukung penuh upaya peningkatan teknologi dan efisiensi energi di industri baja. Hal ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0, serta Roadmap Jasa Industri 2025โ2045 yang baru diluncurkan.
Wamenperin berharap kerja sama strategis ini tidak hanya memperkuat kontribusi industri terhadap perekonomian nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara serta mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional.
Sementara itu, CEO Tenova, Roberto Pancaldi, menyampaikan apresiasi atas kunjungan resmi pemerintah Indonesia. Ia menegaskan harapan Tenova untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Tata Metal Lestari dalam pengembangan teknologi baja rendah emisi.
Kerja sama ini juga dinilai strategis bagi pencapaian Roadmap Ekonomi Sirkular Indonesia, Target Net Zero 2060, Kebijakan Pembangunan Industri Nasional (RPIN), dan yang terakhir tercapainya NDC sektor industri.