Distribusi LPG di Aceh dan Tapteng mulai berangsur pulih. Sehari-hari, masyarakat di wilayah terdampak bencana dapat menghemat energi, karena pasokan gas LPG mulai kembali tersedia. Awalnya, distribusi ini terganggu oleh putusnya jalur dan keterbatasan logistik pasca bencana.
Pemerintah menyiapkan dua jalur alternatif untuk mendistribusikan LPG ke wilayah tersebut. Jalur pertama ini melalui kapal muatan skid tank dari Terminal LPG Arun, Lhokseumawe menuju Banda Aceh. Sementara itu, jalur kedua dilakukan melalui rute selatan dan barat Aceh dengan pengiriman tabung LPG isi dari Sumut.
Pasokan perdana ini dilaporkan telah tiba pada Kamis siang. Pengiriman kedua dilakukan melalui jalur darat dari Pakpak Bharat menuju Tapteng dan Sibolga. Kedua rute distribusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat di Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Nias.
Saat ini, pasokan energi mulai kembali normal, sehingga akses energi bagi masyarakat dapat segera pulih. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan logistik pascabencana di Aceh dan Sumut.
Pemerintah menyiapkan dua jalur alternatif untuk mendistribusikan LPG ke wilayah tersebut. Jalur pertama ini melalui kapal muatan skid tank dari Terminal LPG Arun, Lhokseumawe menuju Banda Aceh. Sementara itu, jalur kedua dilakukan melalui rute selatan dan barat Aceh dengan pengiriman tabung LPG isi dari Sumut.
Pasokan perdana ini dilaporkan telah tiba pada Kamis siang. Pengiriman kedua dilakukan melalui jalur darat dari Pakpak Bharat menuju Tapteng dan Sibolga. Kedua rute distribusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat di Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Nias.
Saat ini, pasokan energi mulai kembali normal, sehingga akses energi bagi masyarakat dapat segera pulih. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan logistik pascabencana di Aceh dan Sumut.