Pelayanan MRT Jakarta: Semua Sudah Terlayani, Tapi Harga Tetap Sama?
Dalam upaya meningkatkan koneksi layanan antar moda transportasi umum di Jakarta, Dishub DKI telah mencapai angka 91,8% cakupan layanan yang terlayani warga Jakarta. Menurut Syafrin, Wakil Kepala Dishub DKI, ini berarti bahwa hampir 92% penduduk Jakarta sudah memiliki akses ke berbagai moda transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan kereta api (KRL).
Namun, meski layanan semakin baik dan terkoneksi, Syafrin menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk meningkatkan harga tarifnya. Pihak Dishub DKI percaya bahwa sarana dan prasarana masih dalam tingkat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kita pastikan tarif MRT dan LRT tidak naik," kata Syafrin. "Berdasarkan analisis kita, pengguna layanan tersebut masih dalam batas tarif yang berlaku saat ini. Jika kita melihat hitungan tahun lalu, tarif MRT sebesar Rp 13.000, sementara itu sekarang hanya Rp 7.000. Dengan subsidi tahun 2024 rata-rata per pelanggan sekitar Rp 6.000, maka ini masih masuk dalam perhitungan kita."
Dengan demikian, pihak Dishub DKI percaya bahwa tidak ada keperluan untuk meningkatkan tarif MRT dan LRT, sehingga warga Jakarta dapat terus menikmati layanan yang baik dan terkoneksi tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Dalam upaya meningkatkan koneksi layanan antar moda transportasi umum di Jakarta, Dishub DKI telah mencapai angka 91,8% cakupan layanan yang terlayani warga Jakarta. Menurut Syafrin, Wakil Kepala Dishub DKI, ini berarti bahwa hampir 92% penduduk Jakarta sudah memiliki akses ke berbagai moda transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan kereta api (KRL).
Namun, meski layanan semakin baik dan terkoneksi, Syafrin menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk meningkatkan harga tarifnya. Pihak Dishub DKI percaya bahwa sarana dan prasarana masih dalam tingkat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kita pastikan tarif MRT dan LRT tidak naik," kata Syafrin. "Berdasarkan analisis kita, pengguna layanan tersebut masih dalam batas tarif yang berlaku saat ini. Jika kita melihat hitungan tahun lalu, tarif MRT sebesar Rp 13.000, sementara itu sekarang hanya Rp 7.000. Dengan subsidi tahun 2024 rata-rata per pelanggan sekitar Rp 6.000, maka ini masih masuk dalam perhitungan kita."
Dengan demikian, pihak Dishub DKI percaya bahwa tidak ada keperluan untuk meningkatkan tarif MRT dan LRT, sehingga warga Jakarta dapat terus menikmati layanan yang baik dan terkoneksi tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.