Disdik DKI Sebut Ada Sekitar 4 Persen Murid di Jakarta Tak Ikut TKA

Sekitar empat persen murid di Jakarta tidak ikut mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), menurut Disdik DKI Jakarta. Sesuai data yang diberikan, sebanyak 62.123 murid di Jakarta mengikuti TKA, tetapi hanya sekitar 59.830 orang saja yang berhasil lulus ujian tersebut. Ini berarti ada sekitar 2.293 orang murid yang tidak ikut mengikuti TKA.

Kepala Bidang SMA Disdik DKI Jakarta, Ali Muqodas, menjelaskan bahwa meskipun TKA bukan kewajiban bagi murid-murid, namun pihaknya tetap mendukung pelaksanaannya. Pihaknya juga menyampaikan berbagai manfaat mengikuti TKA, seperti sebagai persiapan untuk menuju perguruan tinggi.

Namun, ada beberapa alasan yang membuat murid-murid di Jakarta tidak ikut mengikuti TKA, yaitu karena berasal dari Satuan Pendidikan Kerja Sama (PKS), galau, atau memiliki keterbatasan intelektual. Meskipun demikian, pihak Disdik DKI Jakarta tetap berharap pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan sukses.

Pemangku kepentingan di sekolah-sekolah juga terlibat dalam proses sosialisasi TKA, sehingga sebagian murid-murid di Jakarta memutuskan untuk mengikuti ujian tersebut.
 
Gue pikir ini sedang terjadi di banyak sekolah di DKI Jakarta, kan? Murid-murid yang galau atau kurang percaya diri memilih tidak ikut tes kemampuan akademik. Tapi, gue penasaran apa yang harus dilakukan sekolah-sekolah agar semuanya bisa berjalan lancar dan sukses. Gue rasa ada perlu usaha lebih untuk mempertimbangkan kebutuhan masing-masing siswa, ya?
 
Eh, kayaknya murid-murid di Jakarta galau banget, sih! TKA ini seperti konser Harry Styles, harus ada yang ikut nonton ya? 😂🎸 Padahal, itu ujian kepentingan, tapi mereka masih pilih untuk tidak ikut. Mungkin karena mereka udah biasa duduk di kelas, jadi sih... 🤣 Kepala Disdik DKI Jakarta bilang ada manfaat mengikuti TKA, tapi kayaknya murid-murid di Jakarta lebih suka ngobrol dengan teman-temannya di sekolah 😂.
 
oke, apa sih yang bisa diartikan dari data ini? 62.123 murid tapi hanya 59.830 orang lulus... itu berarti ada 2.293 murid yang gagal, tapi tidak ikut TKA. apa kaya gini? ada kesalahpahaman atau sesuatu yang salah? saya butuh informasi lebih lanjut tentang data ini.
 
Maksudnya siapa yang bikin anak-anak Jakarta galau dan tidak ikut TKA? Semua sekolah PKS, makanya kan murid-murid dari sana gak punya pilihan lain. Tapi apa arti kalau murid-murid yang lulus TKA kaya semua orang di Jakarta sama-sama sukses? Siapa yang bilang bahwa murid-murid PKS bisa ikut TKA dan lulus sebesar murid-murid dari daerah lain? Sama-sama punya peluang, sama-sama mau belajar, tapi hasilnya berbeda-beda ya...
 
Apa rasanya, kan? Sebenarnya keterlibatan 62.123 orang murid di Jakarta diuji coba dengan TKA bukan masalah, tapi kenyataannya masih ada yang nggak ikut ikuti, aku rasa itu bisa diatasi dengan bantuan dari pihak sekolah dan orang tua. Bisa diterapkan program peningkatan kemampuan intelektual dan galau bagi mereka yang belum memiliki kesempatan untuk mengikuti TKA. Aku yakin kalau semua kita bekerja sama, bisa mencapai tujuan yang lebih baik! 🌈💡
 
Wahhhhhh!!! 🤯 Makanya nggak ada murid lagi yang mau ikut tes kemampuan akademik ya? 😱 Semua galau nih, kayaknya murid-murid di Jakarta udah capek banget. Sementara itu, siapa yang bisa lulus ujian TKA lagi? 🤔 59.830 orang kalah. Ini bikin saya kecewa banget, kan? 🙄
 
Saya pikir ini salah satu contoh bagaimana sistem pendidikan kita belum sempurna... 🤔 Ada banyak murid yang tidak ikut mengikuti TKA, itu berarti ada banyak potensi yang tidak terjajaki. Saya ingat saat anak saya masih SD, dia galau sekali, tapi ternyata setelah ditemuin dengan guru yang tepat, dia bisa sembuh... 🌱 Mungkin ini juga bisa menjadi opsi bagi murid-murid di Jakarta yang tidak ikut mengikuti TKA. Saya berharap pihak Disdik DKI Jakarta bisa meningkatkan kesadaran dan keterlibatan orang tua dan sekolah dalam proses sosialisasi ini... 🤝
 
🤔 aku rasa ini salah satu masalah pendidikan kita yang harus diatasi dengan serius. kalau ada murid 62.123 orang tapi hanya lulus 59.830 orang itu berarti ada banyak orang yang kalah, apa lagi jika mereka punya potensi yang besar tapi tidak bisa belajar karena galau atau kurangnya dukungan dari orang tua. 🤦‍♂️ aku rasa ini perlu diatasi dengan cara yang tepat dan efisien, jangan biarkan murid-murid kita sendirian berjuang untuk lulus TKA. 💪
 
Wah, apa sih yang bisa dipikirin dari situ ini? Mungkin saja banyak murid di Jakarta yang galau atau tidak percaya diri untuk ikut mengikuti TKA, tapi itu gak masalah. Yang penting adalah mereka masih ada kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri nanti. Saya pikir pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta harus lebih fokus pada mendukung murid-murid yang benar-benar membutuhkan bantuan, bukan hanya berfokus pada mereka yang mau ikut TKA. Dan apa sih arti kalau murid di Jakarta tidak ikut TKA? Apakah itu berarti mereka kurang berbakat atau kurang percaya diri? Gak bisa dikatakan begini, ya. Masing-masing orang memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik, dan kita harus menerima itu dengan baik 🤔
 
Aku pikir benar-benar aneh banget, gimana kalau sebagian murid di sekolah-sekolah di Jakarta galau ikut mengikuti TKA? Aku pikir ini sudah bagus banget, murid-murid harus bisa menentukan sendiri apakah mau ikut TKA atau tidak. Tapi, aku juga paham kalau ada beberapa alasan yang membuat murid-murid kurang percaya diri ikut mengikuti TKA, misalnya karena berasal dari PKS atau memiliki keterbatasan intelektual.

Aku berharap Disdik DKI Jakarta bisa memberikan lebih banyak dukungan dan sumber daya untuk membantu murid-murid yang kurang percaya diri ikut mengikuti TKA. Mungkin kalau demikian, bisa meningkatkan jumlah murid yang lulus TKA. Atau, aku berpikir kalau Disdik DKI Jakarta bisa membuat sekolah-sekolah di Jakarta lebih fokus pada mendukung kebutuhan dan minat setiap murid, sehingga setiap murid merasa nyaman dan percaya diri ikut mengikuti TKA.
 
apa sih yang happen dgn murid2 di jakarta ini? nanggung aja gak paham kenapa harus ikut TKA kalau berasal dari PKS, galau, atau apa2 intelektualnya lemah... tapi aku rasa disikapnya makin kritis, sebenarnya TKA bukan kewajiban, jadi kenapa harus dipaksa?
 
kembali
Top