Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Pusat Data dan Teknologi (Purbaya) PLN di Jakarta Selatan, Senin (26/02). Pertemuan tersebut mengejutkan beberapa kalangan dengan pertanyaan apakah Presiden akan memberikan bocoran efek nyata dari dana Rp 200 triliun yang telah disetujui untuk mengatasi krisis energi di Indonesia.
Menurut sumber di Purbaya, Presiden Prabowo Subianto memang tidak menjawab langsung pertanyaan tentang kapan akan diperkenalkan program-program yang akan dijalankan dengan anggaran tersebut. Namun, beliau menekankan pentingnya keberlanjutan energi untuk masa depan Indonesia.
"Indonesia harus bertransformasi menjadi negara netral energi," katanya. Presiden juga mengatakan bahwa PLN memiliki peran penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Dwi Sasono, menekankan bahwa dana Rp 200 triliun tersebut akan digunakan untuk mengembangkan berbagai proyek termasuk pembangunan infrastruktur energi terbaru. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan energi bagi masyarakat.
"PLN akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan program-program yang akan mengatasi krisis energi di Indonesia," ujarnya.
Menurut sumber di Purbaya, Presiden Prabowo Subianto memang tidak menjawab langsung pertanyaan tentang kapan akan diperkenalkan program-program yang akan dijalankan dengan anggaran tersebut. Namun, beliau menekankan pentingnya keberlanjutan energi untuk masa depan Indonesia.
"Indonesia harus bertransformasi menjadi negara netral energi," katanya. Presiden juga mengatakan bahwa PLN memiliki peran penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Dwi Sasono, menekankan bahwa dana Rp 200 triliun tersebut akan digunakan untuk mengembangkan berbagai proyek termasuk pembangunan infrastruktur energi terbaru. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan energi bagi masyarakat.
"PLN akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan program-program yang akan mengatasi krisis energi di Indonesia," ujarnya.