Direktur Utama PLN menetapkan tujuan untuk menghilangkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dalam pembangkit listrik pada 2028. Langkah ini ditujukan untuk mencapai kemampuan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 100 GW, seperti yang diperintahkan oleh pemerintah.
Menurut Dermawan Prasodjo, penggunaan BBM akan berakhir pada tahun itu. Ia juga menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM yang cukup tinggi. "BBM saat ini masih diproduksi di luar negeri, dan kita ingin mengeliminasi penggunaannya", ujarnya.
Direktur Utama juga menjelaskan bahwa strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui ekspansi infrastruktur sistem ketenagalistrikan yang terintegrasi dengan jaringan transmisi nasional. Pembangkit diesel dapat dieliminasi dengan menggunakan teknologi baru seperti gasifikasi dan penggunaan energi terbarukan.
Meski demikian, masih ada sekitar 800 lokasi yang menggunakan pembangkit listrik diesel, terutama di daerah terpencil. Namun, sebagian besar dapat digantikan dengan energi terbarukan seperti PLTS yang dipadukan dengan sistem penyimpanan energi.
Direktur Utama juga menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan tujuan untuk menggantikan BBM dengan bahan bakar alternatif. "Kita ingin mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan gasifikasi sebagai alternatif penggunaan BBM", ujarnya.
Dalam beberapa tahun ke depan, PLN berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya dan sistem penyimpanan energi. "Kita ingin mengembangkan infrastruktur yang dapat mendukung transisi ini", katanya.
Menurut Dermawan Prasodjo, penggunaan BBM akan berakhir pada tahun itu. Ia juga menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM yang cukup tinggi. "BBM saat ini masih diproduksi di luar negeri, dan kita ingin mengeliminasi penggunaannya", ujarnya.
Direktur Utama juga menjelaskan bahwa strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui ekspansi infrastruktur sistem ketenagalistrikan yang terintegrasi dengan jaringan transmisi nasional. Pembangkit diesel dapat dieliminasi dengan menggunakan teknologi baru seperti gasifikasi dan penggunaan energi terbarukan.
Meski demikian, masih ada sekitar 800 lokasi yang menggunakan pembangkit listrik diesel, terutama di daerah terpencil. Namun, sebagian besar dapat digantikan dengan energi terbarukan seperti PLTS yang dipadukan dengan sistem penyimpanan energi.
Direktur Utama juga menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan tujuan untuk menggantikan BBM dengan bahan bakar alternatif. "Kita ingin mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan gasifikasi sebagai alternatif penggunaan BBM", ujarnya.
Dalam beberapa tahun ke depan, PLN berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya dan sistem penyimpanan energi. "Kita ingin mengembangkan infrastruktur yang dapat mendukung transisi ini", katanya.