Dirjen Bea Cukai Tanggapi Temuan Impor Beras 250 Ton

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budi Utama, menanggapi temuan impor beras 250 ton yang masuk dari Sabang, Aceh. Menurutnya, izin impor beras tersebut diberikan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BPKS) Sabang.

Djaka menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak mengizinkan impor beras ilegal. Menurutnya, jika BPKS Sabang memberikan izin impor beras, maka kami sebagai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus memastikan bahwa izin tersebut diberikan sesuai prosedur. Kami menjaga di ujungnya agar tidak merembes ke masyarakat.

Kini, beras tersebut telah disegel oleh kepolisian. Djaka juga memastikan pemerintah akan mengusut siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus impor beras tersebut.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim ada kejanggalan dalam aktivitas impor beras tersebut. Menurutnya, permohonan impor telah ditolak oleh pejabat terkait, namun izin impor dari negara asal Thailand sudah terbit lebih dahulu.

Amran menduga temuan tersebut memperlihatkan adanya upaya terencana dan tidak sesuai prosedur. Kami tegaskan bahwa beras tersebut telah disegel dan kami minta aparat untuk menelusuri siapa saja pelaku yang terlibat.

Menteri Pertanian menyatakan saat ini impor beras merupakan aktivitas ilegal. Sebab, kata Amran, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan tidak ada kebutuhan untuk mengimpor beras karena stok nasional komoditas pangan tersebut tercukupi.
 
wahhh omongnye ngerasa kayaknya ada kerusakan sistem di BPKS Sabang πŸ˜’. kalau mereka udah memberikan izin impor bebas tapi gak sesuai prosedur, itu wajar banget! πŸ€¦β€β™‚οΈ apa yang punya bpk? apakah ini cuma kasus kecil atau ada yang lebih serius? πŸ˜• harusnya diinvestigasi lemas 🚨.
 
😊 apa sih yang dijadi disana? izin impor bebas kan dari BPKS Sabang, tapi Direktorat Bea dan Cukai gak bisa menerima itu? πŸ€” pernah deh gini kan? kenapa izin impor bebas tersebut diberikan oleh BPKS Sabang? πŸ€·β€β™‚οΈ kayaknya harus ada kesalahan di dalam prosesnya. sementara itu, disegel saja bebas aja, apa bawanya masalahnya? πŸ™„
 
Oleh-oh, kasus impor beras ilegal dari Sabang, Aceh ini benar-benar bikin kita penasaran sih. Pertama-tama saya pikir seperti apa sih yang salah dengan BPKS Sabang, tapi kemudian baca kejadian di ujungnya, itu memang gak masuk akal. Apakah ada yang salah dengan system pemerintah atau apa? Saya setuju dengerin dari Menteri Pertanian tentang ini, impor beras ilegal itu gak perlu, karena stok nasional komoditas pangan itu sudah cukup banyak. Dan siapa sih yang terlibat dalam kasus ini, saya harap kepolisian bisa menelusuri dan buktikan siapa saja pelaku. Saya rasa kita harus lebih teliti dalam hal-hal seperti ini, agar tidak merembas ke masyarakat. πŸ€”
 
wahhh, ini gini rasanya... semuanya seperti film aksi ya! apa sih yang terjadi di Sabang? mereka import 250 ton beras tanpa izin? itu kayaknya ada cerita belakang yang nggak jelas banget! kalo memang ada kejanggalan, saya setuju kalau pemerintah harus menelusuri siapa saja pelaku yang terlibat. tapi gini juga, saya merasa sedih ya... karena kalau kita import beras secara ilegal, itu kayaknya akan membuat stok beras nasional terganggu.
 
Gue pikir apa yang terjadi di Sabang itu sederhana aja, ada keterlibatan korupsi yang bikin pemerintah harus bergerak cepat πŸ•΅οΈβ€β™‚οΈ. Siapa lagi yang bisa jadi pelaku? Tapi kayaknya gak perlu dipikirkan terus-terusan, karena gue tahu siapa yang selalu terlambat dan nggak punya logika, yaitu pemerintah itu sendiri πŸ™„. Dan menteri pertanian siapa lagi? Gak bisa bercanda, kan?
 
heyy πŸ€”... ini gak bisa diprediksi sih, nih. Kemudian ditemukan 250 ton bebas masuk Sabang, Aceh... dan sementara itu, BPKS Sabang bilang izin impor dari Thailand udah punya. Apa yang terjadi di balik semuanya? πŸ€·β€β™‚οΈ Direktur Bea dan Cukai jujur mengatakan tidak ada ilegalitas, tapi ada kejanggalan... itu nih. Jangan tahu siapa pelaku kasus ini, tapi nanti aparat udah menelisik siapa yang terlibat. πŸ•΅οΈβ€β™‚οΈ
 
Gue pikir siapa yang bilang impor beras ilegal? Ada baiknya BPKS Sabang punya sistem pengawasan yang efektif. Kalau memang izin impor dari Thailand sudah ada, itu artinya sistem tidak teregulasi dengan baik. Gue lebih percaya kalau BPKS Sabang saja yang bertanggung jawab atas kesalahan ini. Dan gue rasa Menteri Pertanian jangan terlalu cepat menghukum siapa pun. Mungkin ada alasan lain di balik kesalahan ini.
 
"Saya pikir kita harus lebih bijak dalam menyikapi masalah ini. Karena, sebenarnya, kita harus memahami bahwa setiap aksi harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat" πŸ€”
 
gak sabar banget denger kabar itu... siapa lagi yang bisa memanipulasi sistem impor? gimana caranya izin impor dari Thailand sudah terbit sebelum diproses di Indonesia? kosa-kosanya kayaknya ada yang ngeluh, tapi siapa yang benar? kami butuh sumber yang jujur, bukan sekadar klaim-klaim tanpa bukti...
 
Hmm, ini gampang nggak, apa yang jadi dengan izin impor itu? Siapa yang nge-issn itu dulu? Kalau BPKS Sabang memberikan izin, kenapa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak bisa ngelapannya? Ini kayaknya ada sesuatu yang susah-susah. Dan Menteri Pertanian bilang impor beras ini ilegal? Tapi kalau President Prabowo Subianto saja bilang tidak perlu diimpor, apa yang artinya? Aku pikir ada sesuatu yang rahasia di balik kasus ini...
 
Maksudnya gak bisa dipungut pajak dari impor beras ilegal kan? πŸ€‘πŸ“ˆ Menurut saya, ini kalau bukan kasus penipuan besar-besaran! 🀯 BPKS Sabang yang memberikan izin impor ilegal ini, mana aja orangnya nih? πŸ€”

Menurut data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, tahun 2022 lalu impor beras dari Thailand hanya sekitar 10.000 ton, tapi tahun 2024 sudah naik drastis menjadi 250 ton! πŸ“ŠπŸš¨ Ini kayaknya tidak bisa diterima, kan? πŸ€·β€β™‚οΈ

Laporan dari Kementerian Pertanian juga menunjukkan bahwa stok beras nasional masih cukup, tapi impor ilegal ini bisa membuat harga beras naik dan memperburuk keseimbangan komoditas pangan. πŸ“ˆπŸ‘Ž
 
Gak sabar nggak, sih... impor 250 ton bebas gini kayaknya gini aja, kalo izin udah diberikan bukan? Apalagi beras itu udah disegel oleh polisi, tapi gini masih terus-terusan. Tapi kalau memang ada kejanggalan di dalam hal ini, itu nggak salah juga. Kita harus tahu siapa-siap yang terlibat dan kapan-kapan aja sih kalau ini udah seretan masuk ke masyarakat.
 
Hehe, bro... apa yang bisa diduga dari kasus ini? Maksudnya, kalau izin impor beras sudah terbit dari negara asal Thailand, tapi pejabat BPKS Sabang memberikan izin impor lagi... itu seperti mencari kejutan di pasar. πŸ€”

Mungkin kalau kita lihat dari sudut pandang perusahaan BPKS Sabang, mereka mungkin tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka. Mereka hanya fokus pada mendapatkan uang saja. Tapi kalau kita lihat dari sudut pandang negara dan pemerintah... itu seperti kehilangan komitmen dalam mengelola sumber daya dengan bijak.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman benar-benar sudah menunjukkan komitmen dalam mengatasi masalah ini. Dan kalau kita lihat dari sudut pandang Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budi Utama... mereka sudah menunjukkan disiplin dalam melaksanakan kebijakan pemerintah.

Makanya, bro... kita harus belajar dari kesalahan lain orang. Kita harus belajar untuk memikirkan jangka panjang dan bukan hanya fokus pada keuntungan sementara. Kita harus belajar untuk bekerja sama dan tidak membiarkan individu mencari keuntungan dengan merusak negara. πŸ™
 
ini terus lagi kasus impor bebas, padahal kita udh di sini sama pemerintah, kan? jangan jadi kayak gitu, kira-kira siapa aja yang salah. tapi kalau memang ada kesalahan, kita harus ngaksesin dulu siapa aja yang terlibat, bukan langsung menyeruduk.
 
Makasih banget informasinya nih... Aku sengaja liat kabar ini dan aku pikir apa yang terjadi di Sabang, Aceh ini, bukan masalah kecil deh! Tapi apa yang aku ragu-ragu adalah kenapa izin impor beras dari Thailand sudah terbit sebelum pejabat terkait menolak permohonan impor? Apakah ada sesuatu yang salah atau kabur dalam prosesnya? Dan siapa nih yang benar-benar berkepentingan dengan kasus ini? Aku rasa pemerintah harus lebih serius dalam menginvestigasi dan menemukan siapa saja yang terlibat dalam kejanggalan ini... 😐
 
Kasus impor bebas 250 ton bebas itu kayaknya masih banyak yang jujur. Kalau BPKS Sabang sendiri membagikan izin impor, maka Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak bisa ngak akik. Bayangkan kalau kami terus-terusan membiarkan kasus-kasus seperti ini terjadi. Kemudian giliran yang kecewa adalah masyarakat.

Saya pikir ada kesempatan besar di sini untuk pengecekan lagi. Misalnya, siapa yang benar-benar menerima izin impor dari negara asal Thailand? Dan siapa yang membiarkannya masuk tanpa proses yang tepat? Tidak adil kalau kami terus menganggap semua orang yang melakukan kesalahan itu sepele.

Saya juga penasaran apa yang sudah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di sini. Apakah mereka sudah meneliti siapa saja yang terlibat dalam kasus ini? Misalnya, apakah ada hubungan dengan pejabat-pejabat tertinggi atau tidak? Kalau kita semua ambil alih-alih dan ngak-ngak, maka masyarakat akan merasa kesepian lagi.
 
gak jelas sih... apa yang harus dilakukan kalau izin impor beras diberikan oleh BPKS Sabang, tapi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lagi sapa-siapa? πŸ€” gimana caranya nggak ada kesalahannya, tapi masih ada kejanggalan? πŸ€‘ aku pikir kalau gini saja, siap-siapin aja apa yang salah, lalu buktikan siapa yang salah. tapi menteri pertanian bilang impor beras ilegal? itu kayaknya berantakan juga... πŸ˜…
 
Gue penasaran siapa yang benar-benar terlibat dalam kasus ini πŸ€”. Gue rasa kalau Menteri Pertanian itu kayaknya bilangannya tidak jelas, nih. Kadang-kadang Menteri bercanda dan bukan bermakna πŸ™„. Gue lihat berita sebelumnya kalau Presiden Prabowo Subianto itu bilang ada kebutuhan untuk mengimpor beras karena stok nasional yang kurang, tapi sekarang malah dia bilang tidak perlu lagi? πŸ˜‚ Gue rasa ini kayaknya salah arah, nih. Mau-mau bikin konflik dengan aparat yang terlibat di Sabang? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Maksud apa sih kan? Jika izin impor beras dari BPKS Sabang sudah benar-benar diberikan, maka Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pun tidak bisa menyerah. Apa lagi, Menteri Pertanian bilang impor beras ilegal, tapi siapa yang bertanggung jawab kalau izin sudah diterima? Dan, gimana caranya BPKS Sabang bisa memberikan izin impor beras tanpa nantinya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang terlambat? Maksudnya, ada kesan sih kalau semua ini hanya sekedar berita. πŸ˜’
 
kembali
Top