Dinas Sosial Aceh Intensifkan Layanan Psikososial bagi Anak-anak yang Terdampak Banjir
Banyaknya banjir parah di beberapa wilayah seperti Bireuen dan Pidie Jaya membuat ribuan warga, termasuk anak-anak, terpaksa menjadi pengungsi. Kementerian Sosial Aceh melalui Dinas Sosial Aceh menyatakan intensifkan upaya pemulihan pascabencana bagi kelompok anak yang terdampak banjir lewat program Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Dalam beberapa minggu lalu, sebanyak 80 anak pengungsi dari Desa Blang Panjoh, Kecamatan Peusangan, Bireuen, mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengurangi trauma serta mengembalikan rasa aman dan kenyamanan mereka. Pelaksanaan layanan di wilayah ini melibatkan enam personel LDP Dinas Sosial Aceh yang dipimpin oleh Sri Wahyuni.
Sementara itu, di Kabupaten Pidie Jaya, tim LDP melakukan pendampingan langsung di dua kecamatan terdampak. Mereka menyediakan layanan dukungan psikologis bagi 80 anak, 35 lanjut usia, serta 2 ibu hamil. Kegiatan ini dipimpin Rita Mayasari selaku Penanggung Jawab LDP bersama tujuh personel LDP Dinas Sosial Aceh.
Selain layanan dukungan psikologis, tim LDP juga melakukan asesmen lanjutan terkait kebutuhan mendesak pengungsi. Mereka menemukan minimnya fasilitas sanitasi yang memadai dan kebutuhan layanan medis tambahan bagi kelompok rentan.
Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya pemulihan pascabencana. "Upaya pemulihan psikologis tidak boleh terhenti setelah fase tanggap darurat, karena trauma yang dialami anak-anak harus menjadi perhatian utama," kata Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir.
Banyaknya banjir parah di beberapa wilayah seperti Bireuen dan Pidie Jaya membuat ribuan warga, termasuk anak-anak, terpaksa menjadi pengungsi. Kementerian Sosial Aceh melalui Dinas Sosial Aceh menyatakan intensifkan upaya pemulihan pascabencana bagi kelompok anak yang terdampak banjir lewat program Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Dalam beberapa minggu lalu, sebanyak 80 anak pengungsi dari Desa Blang Panjoh, Kecamatan Peusangan, Bireuen, mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengurangi trauma serta mengembalikan rasa aman dan kenyamanan mereka. Pelaksanaan layanan di wilayah ini melibatkan enam personel LDP Dinas Sosial Aceh yang dipimpin oleh Sri Wahyuni.
Sementara itu, di Kabupaten Pidie Jaya, tim LDP melakukan pendampingan langsung di dua kecamatan terdampak. Mereka menyediakan layanan dukungan psikologis bagi 80 anak, 35 lanjut usia, serta 2 ibu hamil. Kegiatan ini dipimpin Rita Mayasari selaku Penanggung Jawab LDP bersama tujuh personel LDP Dinas Sosial Aceh.
Selain layanan dukungan psikologis, tim LDP juga melakukan asesmen lanjutan terkait kebutuhan mendesak pengungsi. Mereka menemukan minimnya fasilitas sanitasi yang memadai dan kebutuhan layanan medis tambahan bagi kelompok rentan.
Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya pemulihan pascabencana. "Upaya pemulihan psikologis tidak boleh terhenti setelah fase tanggap darurat, karena trauma yang dialami anak-anak harus menjadi perhatian utama," kata Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir.