Dinkes DKI Jakarta Akan Rampung Penyampaian Sertifikat Laik Higiene bagi SPPG Sebelum Akhir Oktober
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terus berupaya mempercepat pengisian sertifikat laik higiene bagi Stasiun Pelayanan Pertanian Gabungan (SPPG), yang dianggap penting untuk menjaga keamanan pangan. Menurut Kepala Dinkes DKI, Ani Ruspitawati, upaya ini dilakukan melalui serangkaian langkah teknis yang meliputi visitasi dan pelatihan bagi penanggung jawab SPPG.
Menurut Ani, sekitar 180 SPPG di Jakarta telah menjalani inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan sebagian besar dari mereka sudah memperoleh sertifikat laik higiene. Namun, terdapat beberapa SPPG yang belum menyelesaikan proses ini.
"Kita lakukan percepatan sambil melatih agar mereka bisa menyelesaikan proses ini dengan cepat," kata Ani. "Setelah itu, kita akan memberikan arahan tentang cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ditemukan selama inspeksi."
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga menyelenggarakan pelatihan bagi 8.000 ribu penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan. Ani menekankan pentingnya pemeriksaan laboratorium untuk memastikan keamanan pangan.
"Kita akan mendukung proses ini agar dapat berjalan dengan lancar," katanya. "Nanti, kita akan mengawal proses ini sehingga dapat selesai pada akhir Oktober."
Dengan demikian, Dinkes DKI Jakarta berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan pangan di SPPG, serta meminimalkan risiko kontaminasi makanan yang dapat menular penyakit.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terus berupaya mempercepat pengisian sertifikat laik higiene bagi Stasiun Pelayanan Pertanian Gabungan (SPPG), yang dianggap penting untuk menjaga keamanan pangan. Menurut Kepala Dinkes DKI, Ani Ruspitawati, upaya ini dilakukan melalui serangkaian langkah teknis yang meliputi visitasi dan pelatihan bagi penanggung jawab SPPG.
Menurut Ani, sekitar 180 SPPG di Jakarta telah menjalani inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan sebagian besar dari mereka sudah memperoleh sertifikat laik higiene. Namun, terdapat beberapa SPPG yang belum menyelesaikan proses ini.
"Kita lakukan percepatan sambil melatih agar mereka bisa menyelesaikan proses ini dengan cepat," kata Ani. "Setelah itu, kita akan memberikan arahan tentang cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ditemukan selama inspeksi."
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga menyelenggarakan pelatihan bagi 8.000 ribu penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan. Ani menekankan pentingnya pemeriksaan laboratorium untuk memastikan keamanan pangan.
"Kita akan mendukung proses ini agar dapat berjalan dengan lancar," katanya. "Nanti, kita akan mengawal proses ini sehingga dapat selesai pada akhir Oktober."
Dengan demikian, Dinkes DKI Jakarta berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan pangan di SPPG, serta meminimalkan risiko kontaminasi makanan yang dapat menular penyakit.