Jakarta - Penerbitan sertifikat laik higiene bagi tempat-tempat makan (SPPG) di DKI Jakarta diluncurkan dengan pesat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, sebanyak sekitar 180 SPPG telah menjalani inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), dan sebagian besar sudah melakukan perubahan untuk memenuhi standar higiene.
Langkah percepatan ini dilakukan melalui serangkaian langkah teknis, mulai dari visitasi hingga pelatihan. Ani menjelaskan bahwa dari sekian banyak SPPG yang telah diinspeksi, sebagian besar sudah melakukan perubahan untuk meningkatkan keamanan pangan.
"Sekarang sudah banyak yang dilakukan. Jadi, terus kita lakukan percepatan sambil melatih. Nanti mereka mengirim sampel makanan, nanti kan habis diinspeksi ada yang nggak sesuai mungkin. Kita berikan arahan diperbaikinya seperti apa, nanti diperbaiki, kita inspeksi lagi," kata Ani.
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga memberikan pelatihan bagi 8.000 ribu penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan. Ani menjelaskan bahwa setiap SPPG wajib melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan keamanan pangan.
"Nanti itu kita support supaya prosesnya kita kawal supaya bisa benar-benar cepat dan memperhatikan dengan surat dari MBG. Kita usahakan di akhir Oktober sudah selesai semua dilakukan tahapannya," kata Ani.
Langkah percepatan ini dilakukan melalui serangkaian langkah teknis, mulai dari visitasi hingga pelatihan. Ani menjelaskan bahwa dari sekian banyak SPPG yang telah diinspeksi, sebagian besar sudah melakukan perubahan untuk meningkatkan keamanan pangan.
"Sekarang sudah banyak yang dilakukan. Jadi, terus kita lakukan percepatan sambil melatih. Nanti mereka mengirim sampel makanan, nanti kan habis diinspeksi ada yang nggak sesuai mungkin. Kita berikan arahan diperbaikinya seperti apa, nanti diperbaiki, kita inspeksi lagi," kata Ani.
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga memberikan pelatihan bagi 8.000 ribu penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan. Ani menjelaskan bahwa setiap SPPG wajib melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan keamanan pangan.
"Nanti itu kita support supaya prosesnya kita kawal supaya bisa benar-benar cepat dan memperhatikan dengan surat dari MBG. Kita usahakan di akhir Oktober sudah selesai semua dilakukan tahapannya," kata Ani.