Pameran dagang di Indonesia tahun ini mencatat keunggulan produk Tanah Air yang menarik banyak perhatian belanjaan dari luar negeri. Dengan hadirnya 8.045 buyer dari 130 negara, produk pertambangan menjadi top prioritas dengan nilai transaksi sebesar US$5,5 miliar, disusul oleh logam mulia sebesar US$2,7 miliar dan minyak kelapa sawit sebesar US$2,3 miliar.
Selain itu, produksi charcoal dan briket juga menarik perhatian buyer internasional dengan nilai transaksi sebesar US$1,6 miliar. Sementara itu, suku cadang menjadi pilihan yang populer dengan nilai transaksi sebesar US$1,4 miliar.
Dalam kegiatan Closing Ceremony Trade Expo Indonesia 2025, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa pameran dagang ini berhasil mencapai target nilai transaksi sebesar Rp376,2 triliun. Ini merupakan peningkatan dari target sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp16,5 miliar.
Dengan tema "Discover Indonesia's Excellence: Trade Beyond Boundaries", TEI 2025 membantu menunjukkan kemampuan sumber daya alam dan manusia Indonesia dalam menghasilkan produk-produk unggul, berkelanjutan, dan bersaing di pasar global.
Selain itu, produksi charcoal dan briket juga menarik perhatian buyer internasional dengan nilai transaksi sebesar US$1,6 miliar. Sementara itu, suku cadang menjadi pilihan yang populer dengan nilai transaksi sebesar US$1,4 miliar.
Dalam kegiatan Closing Ceremony Trade Expo Indonesia 2025, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa pameran dagang ini berhasil mencapai target nilai transaksi sebesar Rp376,2 triliun. Ini merupakan peningkatan dari target sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp16,5 miliar.
Dengan tema "Discover Indonesia's Excellence: Trade Beyond Boundaries", TEI 2025 membantu menunjukkan kemampuan sumber daya alam dan manusia Indonesia dalam menghasilkan produk-produk unggul, berkelanjutan, dan bersaing di pasar global.