IHSG menguat, tetapi ada cerita di balik itu. Pada perdagangan Selasa pagi ini, IHSG dibuka dengan kekuatan mengerti 28 poin atau 0,34 persen. Maka dari itu, IHSG berada di level 8.577 saat pembukaan perdagangan.
Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG diharapkan datar alias sideways pada perdagangan hari ini. Ia memprediksi bahwa IHSG akan berpotensi mengalami koreksi, tetapi secara keseluruhan masih diprediksi naik.
Pernyataan Fanny tersebut didukung oleh sentimen risiko yang positif akibat pemangkasan suku bunga The Fed. Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG melemah 40 poin atau 0,43 persen di level 8.537 sebelum kembali memperoleh keseimbangan.
Sementara itu, pasar saham Asia bergerak secara vertikal pada hari Selasa, dibuka dengan kekuatan mengerti yang kuat. Sentimen risiko yang positif akibat pemangkasan suku bunga The Fed membuat investor optimis akan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Pergerakan indeks saham Asia juga didorong oleh sentimen ini. Perkiraan Fanny juga mengatakan bahwa ada lima saham potensial yang seharusnya diperhatikan, yaitu saham dari perusahaan manufaktur, saham farmasi, saham teknologi, saham di bidang logistik, dan saham dari industri pertambangan.
Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG diharapkan datar alias sideways pada perdagangan hari ini. Ia memprediksi bahwa IHSG akan berpotensi mengalami koreksi, tetapi secara keseluruhan masih diprediksi naik.
Pernyataan Fanny tersebut didukung oleh sentimen risiko yang positif akibat pemangkasan suku bunga The Fed. Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG melemah 40 poin atau 0,43 persen di level 8.537 sebelum kembali memperoleh keseimbangan.
Sementara itu, pasar saham Asia bergerak secara vertikal pada hari Selasa, dibuka dengan kekuatan mengerti yang kuat. Sentimen risiko yang positif akibat pemangkasan suku bunga The Fed membuat investor optimis akan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Pergerakan indeks saham Asia juga didorong oleh sentimen ini. Perkiraan Fanny juga mengatakan bahwa ada lima saham potensial yang seharusnya diperhatikan, yaitu saham dari perusahaan manufaktur, saham farmasi, saham teknologi, saham di bidang logistik, dan saham dari industri pertambangan.