Di Roma, Arsjad hingga JK Suarakan Masjid Jadi Pusat Sosial-Ekonomi

Pertemuan tokoh-tokoh Indonesia di Roma, Italia, menarik perhatian dunia dengan tema perdamaian global. Arsjad Rasjid, Jusuf Kalla, dan Nasaruddin Umar menyuarakan pentingnya masjid sebagai pusat sosial-ekonomi dalam mencegah konflik dan meningkatkan kemanusiaan.

Arsjad mengatakan bahwa ekonomi tanpa kemanusiaan adalah bentuk konflik tersembunyi. Ia menegaskan pentingnya ekonomi berkeadaban dan pemberdayaan masyarakat berbasis solidaritas sosial. "Anak-anak selalu menjadi korban tertinggi perang dan kemiskinan, sehingga setiap negara harus berani berinvestasi pada generasi muda," ujarnya.

Arsjad juga memperkenalkan peran Dewan Masjid Indonesia yang menaungi lebih dari 800 ribu masjid di seluruh Indonesia. DMI mengubah masjid jadi pusat ekonomi komunitas sekaligus tempat anak muda belajar keterampilan digital, perempuan mengembangkan usaha, dan nilai iman diterjemahkan menjadi produktivitas.

Sementara itu, Jusuf Kalla menyinggung soal peran masjid sebagai pusat pembinaan moral dan sosial umat. "Masjid tidak boleh hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang sosial yang menumbuhkan keadaban dan solidaritas kemanusiaan," ucapnya.

Nasaruddin Umar mengingatkan bahayanya politisasi agama yang dapat mengancam perdamaian. Ia menekankan pentingnya Islam sebagai rahmat bagi semesta alam dan mengajak dunia meneladani Indonesia sebagai 'laboratorium kerukunan' atau tempat umat beragama hidup berdampingan secara harmonis.

Pertemuan ini merupakan forum lintas agama dan budaya yang mempertemukan ribuan tokoh dunia untuk membahas perdamaian global di tengah meningkatnya konflik dan ekstremisme.
 
Hei, jadi kira-kira apa yang bisa dibawa dari pertemuan itu? 🤔 Masih banyak kasus konflik dan kemiskinan, tapi ternyata ada beberapa orang yang already punya ide bagaimana mengatasinya. Aku pikir peran masjid sebagai pusat sosial-ekonomi sudah cukup keren. 🙏

Tapi, aku masih rasa ada yang harus diperhatikan. Jangan sampai kita hanya fokus pada ekonomi dan lupa tentang kemanusiaan itu sendiri. Anak-anak juga menjadi korban konflik, tapi siapa yang akan menangani masalah mereka? 🤷‍♂️

Aku harap pertemuan ini bisa membawa perubahan positif, tapi aku juga rasa masih banyak yang harus diperjuangkan. Politisasi agama itu benar-benar tidak baik, tapi bagaimana kita bisa mengataskannya? 🤯
 
Makanya kalau kita lihat kembali dulu masa-masa 90-an, masjid itu bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat anak-anak bermain dan belajar. Sekarang masjid punya peran lebih luas, tapi saya masih rasa ada kesan bahwa mereka ingin memperkuat koneksi antara umat dan negara.

Aku pikir kalau kita bisa melihat masjid itu dari perspektif anak muda, seperti di masa lalu ketika aku sendiri bermain bersama teman-teman di masjid. Mungkin jika kita bisa membuat tempat yang lebih cerdas dan mendukung kehidupan mereka, maka masjid punya peran yang lebih luas dalam membantu mencegah konflik.

Dan saya rasa kalau kita bisa melihat masjid itu dari sudut pandang global, seperti ketika kita lihat perekatan dunia semakin erat. Mungkin kita bisa belajar dari contoh Indonesia yang berusaha menjadi 'laboratorium kerukunan' dan mencoba untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perdamaian.
 
Maksudnya, kalau kita nggak berinvestasi pada generasi muda, mereka pasti jadi korban tertinggi di masa depan. Ada banyak masjid di Indonesia yang sudah mengubah dirinya menjadi pusat ekonomi komunitas, membuat anak muda belajar keterampilan digital dan apa-apa itu produktivitas. Nggak ada salahnya kalau kita melihat agama sebagai bagian dari pendidikan kita, bukan hanya tentang ibadah aja.
 
Gue suka banget dengerin para tokoh besar Indonesia seperti Arsjad Rasjid, Jusuf Kalla, dan Nasaruddin Umar yang datang satu-satunya untuk membicarakan pentingnya masjid dalam mencegah konflik. Gue pikir masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat sosial-ekonomi di masyarakat. Kalo ekonomi tanpa kemanusiaan itu berarti apa? Tidak boleh, gue setuju dengan Arsjad Rasjid.

Gue juga penasaran dengerin peran Dewan Masjid Indonesia yang mengubah masjid menjadi pusat ekonomi komunitas. Itu ide bagus banget! Gue suka banget melihat anak muda belajar keterampilan digital dan berinvestasi pada generasi muda. Semoga gede-gede itu bisa jadi pekerja di masa depan.

Tapi, gue penasaran dengerin Jusuf Kalla yang menyinggung soal politisasi agama. Gue pikir itu penting untuk selalu menjaga keseimbangan antara ibadah dan kehidupan sehari-hari. Gue suka banget melihat Indonesia menjadi contoh 'laboratorium kerukunan' di dunia.

Gue rasa pertemuan ini sangat penting banget, gue harap bisa diteruskan di masa depan. Semoga kita bisa belajar dari kebijakan mereka dan membuat perbedaan di masyarakat.
 
Pagi, aku pikir pertemuan seperti ini sangat penting banget 🤝! Tapi aku rasa ada yang kurang. Aku lihat ada kesan kotoran format dalam tulisan itu. Jangan sabar-sabaran nulis, coba ikuti struktur kalimat dan jadikan sentensi singkat tapi efektif 💡. Dengan demikian pembaca tidak akan merasa bosan membaca. Tambahnya gambar atau ilustrasi bisa membuat tulisan lebih menarik di mata 👀.
 
Saya pikir pertemuan tokoh-tokoh Indonesia di Roma, Italia ini benar-benar menarik, ya? Masih banyak yang harus kita lakukan untuk mencegah konflik dan meningkatkan kemanusiaan di Indonesia. Arsyad Rasjid benar-benar tepat ketika dia mengatakan bahwa ekonomi tanpa kemanusiaan adalah bentuk konflik tersembunyi. Saya setuju dengan pendapatnya, kita harus berani berinvestasi pada generasi muda agar mereka bisa menjadi anak-anak yang cerdas dan berani untuk menentukan masa depan kita.

Saya juga senang mendengar tentang peran Dewan Masjid Indonesia dalam membantu meningkatkan kemanusiaan di masyarakat. Itu adalah contoh bagus bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang sosial yang bisa menumbuhkan keadaban dan solidaritas kemanusiaan.

Tapi, saya ingin tahu lebih banyak tentang perannya dalam mengubah masjid jadi pusat ekonomi komunitas. Saya pikir itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita 🤔
 
Gampang aja di Roma, Italia, mereka ngumpulin masjid-masjid Indonesia kayak giliran itu. Masjid jadi pusat ekonomi, makanya. Bayangkan, anak-anak muda belajar digital, perempuan berusaha, dan nilai iman jadi produktif. Canggih banget! 🤔
Tapi, apa yang buat aku pikirannya? Kalau masjid itu bisa berfungsi seperti itu, kenapa tidak semua masjid di Indonesia gak bisa ngadain hal yang sama? Sepertinya mereka di Roma punya resiko yang lebih kecil dari kita di sini. 🤷‍♂️
Saya rasa kalau mau jadi contoh 'laboratorium kerukunan', mereka harus siap menghadapi risiko dan perubahan. Kalau tidak, hanya ngadain cerita-cerita yang bikin hati gembira, tapi bukan solusi nyata. 🤔
Dan apa itu dengan peran masjid sebagai pusat moral dan sosial? Maka lho! Sepertinya mereka malah mengalihkan fokus dari isu utama, yaitu perdamaian global. Masih banyak yang bisa dibicarakan, tapi hanya tentang masjid aja. 😐
 
Kalau lihat aja pertemuan tokoh-tokoh Indonesia di Roma, Italia, aku pikir gampang banget untuk membuat perdamaian global. Aku rasa penting masjid sebagai pusat sosial-ekonomi di mencegah konflik. Tapi, perlu diingat bahwa konflik juga diakibatkan oleh faktor ekonomi dan kemiskinan yang memanggut anak-anak. Jadi, perlu ada investasi pada generasi muda agar mereka bisa menjadi penerus dunia yang lebih baik. Aku rasa Dewan Masjid Indonesia sudah berusaha keras untuk mengubah masjid menjadi pusat ekonomi komunitas. Sementara itu, politisasi agama itu pasti harus dihindari karena bisa merusak perdamaian.
 
Gggaa, sepertinya pertemuan tokoh-tokoh kita di Roma itu benar-benar inspiratif! Arsjad Rasjid, Jusuf Kalla, dan Nasaruddin Umar benar-benar menunjukkan bahwa masjid bisa menjadi tempat yang berdampak positif bagi masyarakat 😊. Aku yakin peran Dewan Masjid Indonesia sangat penting dalam membantu meningkatkan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Semoga kita semua bisa belajar dari contoh mereka! 💪
 
kembali
Top