Presiden Prabowo Subianto menitipkan mantan pengawalnya ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam sambutan yang disampaikannya saat upacara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Dalam pernyataannya, Prabowo mengaku tidak pernah menitipkan orang kepada instansi Polri. Namun, kemudian ia mengakui menitipkan 2-3 mantan pengawalnya ke Polri, termasuk Listyo. Ia juga menuturkan bahwa ia hanya menitipkan orang dalam jumlah sedikit dan ini bukan hal yang aneh.
Ia juga menyebutkan bahwa ia memberikan penitipan motoris kepada Listyo dan ini mempertaruhkan nyawa Presiden untuknya.
Pernyataan Prabowo dianggap rentan disalahartikan publik, karena dianggap dapat berdampak buruk terhadap citra Presiden.
Ketika ditinjau dari perspektif politik, pernyataan tersebut dapat dilihat sebagai bentuk cawe-cawe yang dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi bawahannya menjadi sesuatu yang langka berharga.
Dalam pernyataannya, Prabowo mengaku tidak pernah menitipkan orang kepada instansi Polri. Namun, kemudian ia mengakui menitipkan 2-3 mantan pengawalnya ke Polri, termasuk Listyo. Ia juga menuturkan bahwa ia hanya menitipkan orang dalam jumlah sedikit dan ini bukan hal yang aneh.
Ia juga menyebutkan bahwa ia memberikan penitipan motoris kepada Listyo dan ini mempertaruhkan nyawa Presiden untuknya.
Pernyataan Prabowo dianggap rentan disalahartikan publik, karena dianggap dapat berdampak buruk terhadap citra Presiden.
Ketika ditinjau dari perspektif politik, pernyataan tersebut dapat dilihat sebagai bentuk cawe-cawe yang dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi bawahannya menjadi sesuatu yang langka berharga.