Banyuwangi Terus Menjulang Di Dunia Pariwisata Dengan Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Bisa Dinikmati Oleh Masyarakat dan Wisatawan Luar Negeri. Desa wisata Adat Osing Kemiren di Kecamatan Glagah, Banyuwangi resmi masuk dalam The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 (BTVUP) dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO).
Tahun ini, lebih dari 270 desa wisata dari 65 negara anggota UNWTO diikuti ajang tersebut, yang kemudian dipilih melalui proses penilaian ketat oleh dewan ahli independen. Desa Wisata Adat Osing Kemiren terpilih sebagai salah satu destinasi pedesaan global UN Tourism.
Dengan prestasi ini, desa wisata budaya yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal tersebut menjadi bagian dari jaringan destinasi pariwisata dunia. Desa kemiren merupakan salah satu tempat yang ideal untuk mengenal lebih dekat budaya khas Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku bangga atas prestasi internasional yang diraih Desa Kemiren. Prestasi ini diakui sebagai buah dari semangat gotong royong dan komitmen kuat masyarakat Banyuwangi, khususnya warga kemiren dalam melestarikan budaya serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
"Kemiren telah menunjukkan bahwa desa dengan akar budaya yang kuat bisa maju dan mendunia tanpa kehilangan jati dirinya. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperkuat ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis budaya," katanya.
Prestasi ini adalah pengulangan sukses Banyuwangi di kancah pariwisata dunia. Sebelumnya pada 2016, Banyuwangi meraih UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism (kini UN Tourism) untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola", mengalahkan nominator dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.
Tahun ini, lebih dari 270 desa wisata dari 65 negara anggota UNWTO diikuti ajang tersebut, yang kemudian dipilih melalui proses penilaian ketat oleh dewan ahli independen. Desa Wisata Adat Osing Kemiren terpilih sebagai salah satu destinasi pedesaan global UN Tourism.
Dengan prestasi ini, desa wisata budaya yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal tersebut menjadi bagian dari jaringan destinasi pariwisata dunia. Desa kemiren merupakan salah satu tempat yang ideal untuk mengenal lebih dekat budaya khas Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku bangga atas prestasi internasional yang diraih Desa Kemiren. Prestasi ini diakui sebagai buah dari semangat gotong royong dan komitmen kuat masyarakat Banyuwangi, khususnya warga kemiren dalam melestarikan budaya serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
"Kemiren telah menunjukkan bahwa desa dengan akar budaya yang kuat bisa maju dan mendunia tanpa kehilangan jati dirinya. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperkuat ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis budaya," katanya.
Prestasi ini adalah pengulangan sukses Banyuwangi di kancah pariwisata dunia. Sebelumnya pada 2016, Banyuwangi meraih UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism (kini UN Tourism) untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola", mengalahkan nominator dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.