Depok, kota satelit Jakarta yang menjadi kota administratif pada tahun 1981 dan mendapat status wilayah mandiri pada tahun 1999. Kota ini dulunya merupakan daerah hunian perintis Perumaha Nasional (Perumnas) di era Orde Baru.
Kemudian, Depok juga menarik perhatian karena ada seorang Kristen yang taat bernama Cornelis Chastelein yang mendirikan pemukiman bagi para budaknya dari berbagai daerah di Nusantara pada tahun 1696. Pemukiman tersebut terletak di wilayah lama Depok dan merupakan bagian dari perkebunan yang luas.
Selain itu, Depok juga menawarkan sisi kepurbakalaan yang menarik dengan adanya beberapa artefak kebudayaan kuno yang ditemukan oleh para arkeolog. Salah satunya adalah Situs Kelapa Dua dan Bukit Sangkuriang yang merupakan situs perbengkelan alat batu prasejarah yang terletak di daerah sempadan Sungai Ciliwung.
Situs Peradaban Ciliwung juga menarik perhatian dengan kemungkinan adanya hubungan ekonomi dan sosial antara masyarakat Depok dengan masyarakat lain di sekitarnya, seperti Tanjung Barat, Kalibata, hingga Kramat Jati.
Kemudian, Depok juga menarik perhatian karena ada seorang Kristen yang taat bernama Cornelis Chastelein yang mendirikan pemukiman bagi para budaknya dari berbagai daerah di Nusantara pada tahun 1696. Pemukiman tersebut terletak di wilayah lama Depok dan merupakan bagian dari perkebunan yang luas.
Selain itu, Depok juga menawarkan sisi kepurbakalaan yang menarik dengan adanya beberapa artefak kebudayaan kuno yang ditemukan oleh para arkeolog. Salah satunya adalah Situs Kelapa Dua dan Bukit Sangkuriang yang merupakan situs perbengkelan alat batu prasejarah yang terletak di daerah sempadan Sungai Ciliwung.
Situs Peradaban Ciliwung juga menarik perhatian dengan kemungkinan adanya hubungan ekonomi dan sosial antara masyarakat Depok dengan masyarakat lain di sekitarnya, seperti Tanjung Barat, Kalibata, hingga Kramat Jati.