Densus 88 Ungkap Fenomena 'Memetic Violence' di Ledakan SMAN 72 Jakarta

Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto memberitahukan bahwa bom yang meledak di masjid SMAN 72 Jakarta dikendalikan pakai remot. Saat ini, Densus 88 tidak menemukan aktivitas terorisme dari siswa pelaku peletakan ini.

Dalam senjata airsoft pelaku di atasnya ditulis berbagai macam nama tokoh dan ideologi yang berkembang hampir di beberapa benua. Walau begitu, pelaku ini hanya melakukan peniruan saja karena itu sebagai inspirasi dari hal tersebut.

Saat ini, polisi juga menemukan barang bukti bom di taman baca dan bank sampah. Di taman baca juga ditemukan remot. Pada senjata airsoft yang dikendalikan oleh pelaku terdapat tulisan nama tokoh hingga ideologi. Kombes Henik Maryanto menyebutkan bahwa pelaku ini tidak terhubung dengan jaringan terorisme.

Kejadian ini belum termasuk tindak pidana terorisme, kata Kombes Henik Maryanto.
 
Gini gini... aksi ini kayaknya bikin kita bingung sih... bom yang meledak di masjid SMAN 72 Jakarta itu, kayaknya jadi momok polisi. Tapi kemudian diketahui bahwa aksi ini hanya peniruan saja, karena inspirasi dari senjata airsoft yang sama dengan itu. Kalau begitu, apa yang harus dibutuhkan lagi buat menangani kasus ini? 🤔

Saya pikir polisi sudah melakukan yang tepat dengan mencari bahan bukti dan remot yang digunakan untuk mengendalikan bom. Saya harap mereka bisa menemukan pelaku segera, agar kasus ini tidak berlanjut. Dan kalau ada yang berhubungan dengan jaringan terorisme, kayaknya harus dihadapi juga. Tapi kita harus ingat bahwa kita masih banyak sekali yang belum memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik aksi ini.
 
Gue penasaran apa lagi yang bisa salah di Jakarta kalau ada bom kecil keping di masjid? Gue rasa lebih keren jika mereka pakai teknologi modern buat kerja sama dengar sih. Airsoft itu juga gak serius, kayaknya kalian anak-anak main bareng bareng aja.
 
Gue pikir gue sudah tahu kalau anak-anak muda Indonesia ini serius-serius banget, tapi gue tidak percaya dulu... Bom di masjid SMAN 72 Jakarta dikendalikan pakai remot, apa lagi yang bisa kira-kira dipikirkan? Saya rasa sih pelaku ini hanya bermain-main saja, tapi yang penting ya kalau orang lain terkena amunisi, maka sudah waktunya untuk bertindak. Dan Kombes Henik Maryanto ini yang bilang kalau pelaku ini tidak terhubung dengan jaringan terorisme, gue masih ragu-ragu...
 
"Kisah itu seperti di dalam film aksi, tapi kenyataannya pasti jauh lebih serius 🤯💥"

Aku pikir kalau anak muda ini kayaknya buatkan sendiri senjata airsoft bukan? Apa kebutuhan mereka sudah habis? Tapi aku juga paham kalau inspirasi dari berbagai sumber itu tidak salah. Yang penting adalah mereka tidak terhubung dengan jaringan terorisme 🙏👮
 
gampang banget sih apa yang bikin siswa SMAN 72 itu kayak gila lempar bom... tapi aku pikir apa yang paling penting adalah kenapa mereka nanya ideologi dan tokoh-tokoh? sekarang ini semua benda di tangan mereka jadi milik kejahatan, bahkan pakai remot bikin keseimbangan berantai 🤯. mungkin giliran kita sebagai siswa harus lebih waspada dan tidak tergoda dengan hal-hal yang tidak baik, tapi sayangnya aku rasa kita semua masih dalam kebodohan.
 
Siapa nih yang pikir giliran anak-anak sekolah sih menyerang masjid? 😕 Masih banyak hal yang salah dengan situasi ini, pakai remot ya kan? Bagaimana kalau bocah itu tiba-tiba terinspirasi untuk meledakkan bom? Siapa nih yang harus bertanggung jawab atas hal ini? 🤔
 
Saya pikir ini lucu banget kayaknya... airsoft yang dibawa oleh anak-anak SMP untuk main game dan jadi bom di masjid. Saya rasa ini gak ada hubungannya dengan ideologi apapun, hanya sekedar peniruan aja. Tapi siapa tau di masa depan bisa jadi mereka akan menjadi seperti itu... 🤯

Saya penasaran apa yang membuat anak-anak SMP bisa bawa senjata airsoft yang terlihat mirip dengan bom ke masjid. Apakah ada yang salah dengan kita sebagai masyarakat? Kenapa kita tidak bisa lagi melihat anak-anak bermain main tanpa harus khawatir siapa tahu apa yang akan terjadi. Saya rasa ini perlu kita diskusikan lebih lanjut... 🤔
 
Wow 🤯, gue masih bingung sih apa yang terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta, bom aja terledak tanpa ada korban tapi gue rasa itu masih bisa jadi tindakan dari kelompok kecil yang berani banget 💥. Gue tidak percaya kalau hanya airsoft yang digunakan sebagai bahan pembuatan bom, tapi kayaknya bukti yang ditemukan di taman baca dan bank sampah membenarkan itu 🤓. Dan kabar baiknya, pelaku ini tidak terhubung dengan jaringan terorisme, makanya gue rasa kita harus fokus untuk mengatasi masalah seperti ini dengan cara yang lebih cerdas dan siber 💻.
 
Akhirnya bisa tahu bahwa bom di SMAN 72 Jakarta itu dikendalikan oleh anak muda lokal. Mungkin kalau bukan seperti ini, sih aku tidak bisa tidur malam 😴. Tapi, siapa tahu ini juga bisa menjadi pelajaran bagi mereka yang terlalu serius dengan ideologi-ideologi yang tidak harus diikuti. Airsoft itu kan untuk main aja, tapi siapa tahu ada yang terlalu terlibat. Dan aku paham kalau bukti-bukti yang ditemukan masih belum sepenuhnya klarifikasi, tapi ini jadi semangat bagi saya bahwa kita bisa berdiskusi dan tidak langsung mengambil keputusan 😊.
 
Gue pikir siapa yang bilang aja kalau bom itu dikendalikan remot kayak gitu? Gue rasa kepolisian punya cara kerja sendiri ya... 🤔 Tapi ari gue, kalau tidak ada aktivitas terorisme dari siswa pelaku, maka bagaimana jadi sih kalau kita bilang aja bom itu dikendalikan remot? Gue rasa polisi harus jujur sebelum berbicara, kalau benar kalau bom itu dikendalikan remot, lalu bagaimana caranya? Dikendalikan oleh siapa? Tapi gue juga tidak bisa memandang kalau polisi salah, karena kepolisian punya tanggung jawab besar banget untuk menjaga keselamatan masyarakat... tapi kayaknya gue harus terus waspada aja, jangan sampai kepolisian salah paham... 🕵️‍♂️
 
kembali
Top