Densus 88 mengungkapkan bahwa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara adalah orang yang sendiri merakit peledak itu. Hal ini dilakukan oleh seorang remaja laki-laki yang diperkirakan sudah tidak memiliki perhatian dari keluarga. Ia bekerja di luar negeri dan kekurangannya perhatian ini akhirnya mengakibatkan pelaku terlibat dalam tindakan ekstrem.
Menurut data Densus 88, terduga pelaku tersebut menunjukkan gejala ketidaksukaan yang akhirnya berubah menjadi kegembiraan. Ia menyampaikan ketidakpuasannya dengan tulisan dan gambar di meja kelasnya. Namun, pernyataannya tidak secara langsung mengakibatkan peledakan itu.
Kombes Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya memastikan bahwa terduga pelaku ledakan ini bukan merupakan serangan teror ke agama tertentu atau kepercayaan. Ia menjelaskan bahwa dalam peristiwa ini, tidak ada indikasi bahwa terduga pelaku tersebut berusaha untuk menyasar suatu tempat ibadah tertentu atau kepercayaan tertentu.
Kemudian Budi juga menyebutkan hasil analisa dan pemeriksaan yang telah dilakukan ditemukan indikasi bahwa terduga pelaku mengalami kurangnya perhatian dari keluarga.
Menurut data Densus 88, terduga pelaku tersebut menunjukkan gejala ketidaksukaan yang akhirnya berubah menjadi kegembiraan. Ia menyampaikan ketidakpuasannya dengan tulisan dan gambar di meja kelasnya. Namun, pernyataannya tidak secara langsung mengakibatkan peledakan itu.
Kombes Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya memastikan bahwa terduga pelaku ledakan ini bukan merupakan serangan teror ke agama tertentu atau kepercayaan. Ia menjelaskan bahwa dalam peristiwa ini, tidak ada indikasi bahwa terduga pelaku tersebut berusaha untuk menyasar suatu tempat ibadah tertentu atau kepercayaan tertentu.
Kemudian Budi juga menyebutkan hasil analisa dan pemeriksaan yang telah dilakukan ditemukan indikasi bahwa terduga pelaku mengalami kurangnya perhatian dari keluarga.