Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih mencari bukti-bukti untuk menyingkap keterkaitan antara ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan jaringan teroris. Meski dugaan tersebut belum pasti, Densus 88 akan terus mendalami. Pihak polisi masih mempertimbangkan apakah ada kaitan antara musibah ini dengan kasus-kasus aksi teror lainnya.
"Pembatasan ini bukan hanya untuk menginvestigasi kasus teror, tapi juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan waspada," kata Komisaris Besar Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya. Ia menekankan bahwa polisi akan terus bekerja keras untuk menyelamatkan korban dan mencari kebenaran.
Pihak polisi telah melakukan berbagai tindakan untuk mengungkap kasus ini, seperti memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan keterangan dari saksi, dan mencari bukti. Namun, masih belum ada bukti yang pasti tentang identitas pelaku.
Terduga pelaku masih berusia anak dan sedang menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah mengalami kejadian ledakan pada Jumat lalu. Mereka sudah sadarkan diri usai menjalani operasi di bagian kepala. Tidak ada yang menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Ledakan terjadi di SMA Negeri 72 pada Jumat, 7 November 2025. Kesaksian beberapa saksi mata mengaku mendengar dua kali ledakan. Pertama kali terdengar dari dalam musala lantai tiga, kemudian disusul dengan ledakan kedua dari area belakang kantin.
Saat ini ada 29 korban yang dirawat di rumah sakit dan 67 lainnya sudah pulang ke rumah. Mereka tersebar ke beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, dan Rumah Sakit Yarsi.
"Pembatasan ini bukan hanya untuk menginvestigasi kasus teror, tapi juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan waspada," kata Komisaris Besar Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya. Ia menekankan bahwa polisi akan terus bekerja keras untuk menyelamatkan korban dan mencari kebenaran.
Pihak polisi telah melakukan berbagai tindakan untuk mengungkap kasus ini, seperti memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan keterangan dari saksi, dan mencari bukti. Namun, masih belum ada bukti yang pasti tentang identitas pelaku.
Terduga pelaku masih berusia anak dan sedang menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah mengalami kejadian ledakan pada Jumat lalu. Mereka sudah sadarkan diri usai menjalani operasi di bagian kepala. Tidak ada yang menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Ledakan terjadi di SMA Negeri 72 pada Jumat, 7 November 2025. Kesaksian beberapa saksi mata mengaku mendengar dua kali ledakan. Pertama kali terdengar dari dalam musala lantai tiga, kemudian disusul dengan ledakan kedua dari area belakang kantin.
Saat ini ada 29 korban yang dirawat di rumah sakit dan 67 lainnya sudah pulang ke rumah. Mereka tersebar ke beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, dan Rumah Sakit Yarsi.