Denny JA Masuk Daftar 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025
Denny JA yang merupakan salah satu penulis sastra kontemporer Indonesia, saat ini telah masuk ke daftar 10 besar calon penerima penghargaan BRICS Literature Award 2025. Pengumuman ini dilakukan oleh Vadim Terekhin, Co Chairman of the BRICS Literature Network, Rusia dan Nikita Sergeevith Shilikov, Director Rusia House, serta Ganjar Harimansyah, Sekretaris Badan Pembinaan Bahasa dan Satra.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Denny JA menyatakan bahwa penghargaan ini tidak hanya menghargai karya sastra dari negara-negara BRICS, tetapi juga mempromosikan pertukaran budaya dan kerja sama antarnegara. Menurutnya, kesempatan ini mendekatkan Indonesia pada dunia dan memperkenalkan kekayaan warisan budaya kita kepada audiens global.
Terekhin juga menyebut bahwa penghargaan ini memberikan peluang bagi penulis-penulis kontemporer dari berbagai negara untuk saling mengenal karya masing-masing, menilai posisi mereka dalam proses sastra global, dan menerapkan praktik terbaik dari rekan-rekan mereka di ranah kreatif mereka sendiri. Penghargaan ini juga berkontribusi pada pengembangan kerja sama budaya, memperkaya khazanah sastra, memperkuat persaudaraan, saling pengertian, dan diplomasi antarbangsa.
Denny JA dan tiga nama lain dari Indonesia, yaitu Iksaka Banu dan Intan Paramadita, telah masuk ke daftar panjang nominasi BRICS Literary Award. Nama-nama ini dipilih oleh dewan juri lintas negara setelah melewati serangkaian proses panjang. Dengan demikian, sastrawan Indonesia dipilih oleh juri dari luar Indonesia, sehingga memberikan keputusan final yang objektif dan berjiwa internasional.
Denny JA yang merupakan salah satu penulis sastra kontemporer Indonesia, saat ini telah masuk ke daftar 10 besar calon penerima penghargaan BRICS Literature Award 2025. Pengumuman ini dilakukan oleh Vadim Terekhin, Co Chairman of the BRICS Literature Network, Rusia dan Nikita Sergeevith Shilikov, Director Rusia House, serta Ganjar Harimansyah, Sekretaris Badan Pembinaan Bahasa dan Satra.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Denny JA menyatakan bahwa penghargaan ini tidak hanya menghargai karya sastra dari negara-negara BRICS, tetapi juga mempromosikan pertukaran budaya dan kerja sama antarnegara. Menurutnya, kesempatan ini mendekatkan Indonesia pada dunia dan memperkenalkan kekayaan warisan budaya kita kepada audiens global.
Terekhin juga menyebut bahwa penghargaan ini memberikan peluang bagi penulis-penulis kontemporer dari berbagai negara untuk saling mengenal karya masing-masing, menilai posisi mereka dalam proses sastra global, dan menerapkan praktik terbaik dari rekan-rekan mereka di ranah kreatif mereka sendiri. Penghargaan ini juga berkontribusi pada pengembangan kerja sama budaya, memperkaya khazanah sastra, memperkuat persaudaraan, saling pengertian, dan diplomasi antarbangsa.
Denny JA dan tiga nama lain dari Indonesia, yaitu Iksaka Banu dan Intan Paramadita, telah masuk ke daftar panjang nominasi BRICS Literary Award. Nama-nama ini dipilih oleh dewan juri lintas negara setelah melewati serangkaian proses panjang. Dengan demikian, sastrawan Indonesia dipilih oleh juri dari luar Indonesia, sehingga memberikan keputusan final yang objektif dan berjiwa internasional.