Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Pemprov Jabar akan menghabiskan anggaran tanggap darurat bencana agar tidak terparkir. Ia menjelaskan bahwa jika dana tersebut dihabiski, Pemprov akan kesulitan mencari sumber pembiayaan ketika bencana terjadi.
Dedi mengakui memiliki dilema dalam pengelolaan anggaran siaga bencana, sehingga dia memutuskan untuk menghabiskan dana agar tidak dituduh memarkir anggaran. Ia mengatakan jika nantinya anggaran belanja Jawa Barat baik dengan semuanya terserap habis, kemudian penanganan bencana seperti pengadaan radar, ambulans off-road, pembentukan call center terpadu, pengadaan RS terapung hingga infrastruktur pengendali banjir telah dianggap baik.
Dedi juga mengingatkan pemerintah pusat untuk menjalankan kewajibannya, yaitu membayar dana bagi hasil pajak tahun 2024 yang seharusnya dibayarkan pada Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa dana tersebut merupakan hak Provinsi Jawa Barat yang semestinya sudah diterima sesuai regulasi.
Dia mengatakan, "Yang kita inginkan, satu, dana transfer daerah bagi hasil Provinsi Jawa Barat yang Rp 190 miliar lebih yang belum dibayarkan, segera dibayarkan. Karena itu hak Provinsi Jawa Barat. Ini penting untuk menangani bencana, kan ada Rp 190 miliar."
Dedi mengakui memiliki dilema dalam pengelolaan anggaran siaga bencana, sehingga dia memutuskan untuk menghabiskan dana agar tidak dituduh memarkir anggaran. Ia mengatakan jika nantinya anggaran belanja Jawa Barat baik dengan semuanya terserap habis, kemudian penanganan bencana seperti pengadaan radar, ambulans off-road, pembentukan call center terpadu, pengadaan RS terapung hingga infrastruktur pengendali banjir telah dianggap baik.
Dedi juga mengingatkan pemerintah pusat untuk menjalankan kewajibannya, yaitu membayar dana bagi hasil pajak tahun 2024 yang seharusnya dibayarkan pada Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa dana tersebut merupakan hak Provinsi Jawa Barat yang semestinya sudah diterima sesuai regulasi.
Dia mengatakan, "Yang kita inginkan, satu, dana transfer daerah bagi hasil Provinsi Jawa Barat yang Rp 190 miliar lebih yang belum dibayarkan, segera dibayarkan. Karena itu hak Provinsi Jawa Barat. Ini penting untuk menangani bencana, kan ada Rp 190 miliar."